Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bersama Krakatau Steel Group menggelar Pelatihan Kepemimpinan Short Course on Strategic Management & Leadership untuk jajaran Top Management.
Pelatihan ini berlangsung serentak pada Kamis (20/2), bekerja sama dengan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) dan Group I Kopassus.
Baca Juga: Intip Strategi Krakatau Steel (KRAS) Kerek Kinerja di Tahun 2025
Pelatihan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI, Laksda TNI Dr. Sri Yanto, S.T., M.Si (Han)., serta Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan, dan total 100 peserta dari jajaran Top Management Krakatau Steel Group.
Akbar Djohan menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Executive Course on Strategic Management and Leadership Cohort-5, yang sebelumnya telah diikuti oleh beberapa anggota direksi, termasuk dirinya sendiri.
"Kami ingin memastikan bahwa wawasan kepemimpinan strategis ini tidak berhenti pada peserta sebelumnya, tetapi juga menyentuh seluruh jajaran manajemen di Krakatau Steel Group," ujar Akbar Djohan melalui keterangan resminya, Jumat (21/2).
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI, Laksda TNI Dr. Sri Yanto, menegaskan pentingnya kolaborasi antara industri strategis dan sektor pertahanan.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Teken Kesepakatan Pasok 384 Ribu Ton Baja HRC
"Krakatau Steel sebagai industri strategis nasional memerlukan SDM yang tidak hanya unggul dalam bisnis, tetapi juga memiliki wawasan pertahanan negara. Dengan industri strategis yang kuat, kita akan memiliki pertahanan negara yang hebat," jelasnya.
Akbar Djohan menegaskan bahwa pelatihan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya Asta Cita ke-4: memperkuat pembangunan SDM.
Ia mengutip inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menggelar retreat kepemimpinan kabinet di Akademi Militer Magelang, sebagai inspirasi untuk pembekalan kepemimpinan bagi jajaran manajemen Krakatau Steel.
"Sebagai perusahaan milik negara, Krakatau Steel juga ingin memberikan pembekalan kepemimpinan bagi para pemimpinnya sebelum menjalankan tugas strategis mereka," tambahnya.
Baca Juga: Pabrik Kembali Beroperasi, Krakatau Steel (KRAS) Targetkan Produksi 1,7 Juta Ton Baja
Selain fokus pada industri baja, Krakatau Steel kini memperluas transformasi bisnis ke sektor-sektor strategis seperti: Industri Pelabuhan, Properti & pengembangan Kawasan, Pengolahan air industry, dan Jasa teknologi informasi.
Menurut Akbar Djohan, transformasi ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja perusahaan dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan.
Krakatau Steel memulai Revolutionary Movements “Committed To Transform”, yang menekankan pada kepercayaan, transparansi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan.
"Dengan membangun kepercayaan, Krakatau Steel akan semakin menarik bagi investor, mempertahankan posisi sebagai Pemimpin Industri Strategis Nasional, serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat," ujar Akbar Djohan.
Ke depan, Krakatau Steel tidak hanya memproduksi baja, tetapi juga membangun kepercayaan sebagai perusahaan yang menghadirkan produk berstandar kelas dunia.
"Krakatau Steel bukan sekadar produsen baja, tetapi kami membangun kepercayaan. Trustworthy. Komitmen kami adalah menghadirkan produk berkelas dunia dengan integritas tinggi," tutupnya.
Selanjutnya: Luhut Ungkap BBM Subsidi Hilang di Tahun 2027, Menteri Bahlil Jawab Begini
Menarik Dibaca: Hujan Guyur Semua Wilayah, Cek Ramalan Cuaca Besok (22/2) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News