Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya penyehatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tampak mulai membuahkan hasil. Pertumbuhan pendapatan dibarengi dengan percepatan restrukturisasi sebagian utang membawa KRAS bisa membalikkan rugi menjadi laba bersih.
Merujuk laporan keuangan yang rilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (27/10/2025), KRAS mencetak pendapatan usaha senilai US$ 706,08 juta sampai dengan September 2025. Pendapatan usaha KRAS tumbuh 7,38% dibandingkan raihan US$ 657,52 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Hanya saja, beban pokok pendapatan naik lebih tinggi, meningkat 10,06% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 652,96 juta. Hasil ini memangkas perolehan laba bruto KRAS sebanyak 17,37% (yoy) dari US$ 64,28 juta menjadi US$ 53,11 juta hingga kuartal III-2025.
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Minta Bantuan US$ 500 Juta dari Danantara, Ini Tujuan&Dampaknya
Pada periode yang sama, beban penjualan KRAS naik 11,24% (yoy) jadi US$ 17,22 juta. Sementara itu, beban operasi lainnya melonjak 787,97% (yoy) menjadi US$ 16,25 juta.
Hasil tersebut turut membuat rugi operasi KRAS membengkak 67,92% (yoy) dari US$ 22,54 juta menjadi US$ 37,85 juta. Meski begitu, KRAS mencatatkan perbaikan pada sejumlah pos pembukuan.
Hasil yang paling signifikan adalah KRAS mencatatkan laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi senilai US$ 156,74 juta. KRAS juga berbalik membukukan laba selisih kurs senilai US$ 31,66 juta, berbanding rugi selisih kurs US$ 22,61 juta pada periode yang sama tahun lalu.
KRAS pun membukukan laba periode berjalan sebesar US$ 24,04 juta hingga kuartal III-2025. Berbalik dari posisi rugi periode berjalan senilai US$ 186,69 juta per September 2024 lalu.
Secara bottom line, KRAS meraih laba bersih senilai US$ 22,17 juta sampai dengan September 2025. Sebagai perbandingan, KRAS menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 185,22 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Corporate Secretary Krakatau Steel, Fedaus, menyoroti raihan laba bersih periode berjalan KRAS sebesar US$ 24,04 juta yang setara dengan Rp 401,28 miliar. "Menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan periode sebelumnya, seiring dengan efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas operasional," ungkap Fedaus dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (27/10/2025).
Fedaus mengungkapkan, upaya efisiensi KRAS memberikan hasil positif, yang tercermin dari penurunan biaya usaha sekitar 12% (yoy) menjadi US$ 74,72 juta. Dari sisi non-operasional, KRAS masih menanggung beban keuangan sebesar US$ 107,04 juta (sekitar Rp 1,79 triliun).
KRAS juga menanggung bagian rugi entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar US$ 13,12 juta (sekitar Rp 219,03 miliar). Meski begitu, ada dampak positif dari restrukturisasi dan efisiensi, yang mampu menopang profitabilitas KRAS.
Baca Juga: Industri Baja Hadapi Sederet Tantangan, Ini Permintaan Krakatau Steel (KRAS)
Fedaus menjelaskan KRAS memperoleh persetujuan dari beberapa kreditur untuk melakukan penyelesaian sebagian utang restrukturisasi secara lebih cepat dan memperoleh sejumlah keringanan yang turut memperkuat posisi keuangan. "Langkah strategis serta dukungan dari stakeholder ini menjadi tonggak penting dalam proses pemulihan dan transformasi bisnis Krakatau Steel," tegas Fedaus.
Secara operasional dan bisnis, pada tahun 2025 KRAS mulai mengoperasikan fasilitas Hot Strip Mill (HSM) sebagai bagian dari strategi pemulihan bisnis jangka panjang. "Perseroan berkomitmen memperkuat kinerja di segmen baja maupun non-baja serta memastikan keberlangsungan produksi HSM agar berjalan optimal dan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja secara berkelanjutan," tandas Fedaus.
Selanjutnya: Laba Kalbe Farma (KLBF) Tumbuh 10,63% per Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: Awas Hujan Ekstrem di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (28/10) dari BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













