kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KrisEnergy akuisisi 42% saham Neon Energy


Jumat, 09 Mei 2014 / 11:40 WIB
KrisEnergy akuisisi 42% saham Neon Energy
Katalog harga promo JSM Superindo 16-18 Desember 2022 dengan diskon yang besar untuk belanja produk kebutuhan sehari-hari Anda.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas bumi asal Singapura KrisEnergy resmi mengambil alih kepemilikan saham mitranya di Blok Tanjung Aru, Selat Makassar. Dengan demikian, KrisEnergy berhak atas mayoritas saham blok tersebut karena KrisEnergy sudah membiayai kegiatan biaya operasi selama eksplorasi tiga dimensi (3D).

Juru bicara KrisEnergy Tanya Pang menyatakan, transfer 42% saham milik Neon Energy di Blok Tanjung Aru itu sudah efektif pada tanggal pemberitahuan pengunduran diri Neon Energy dari partnership di blok itu, yakni pada 5 Mei 2014 lalu. "Transfer kepemilikan saham itu sudah efektif," kata dia kepada KONTAN, Kamis (8/5).

Dengan transfer saham itu, Tanya menyatakan, total Saham KrisEnergy menjadi 85%, sedangkan sisanya 15% tetap dimiliki oleh Natuna Ventures Pte Ltd. Sebelumnya, Kris-Energy memiliki 43% saham di Blok Tanjung Aru, Neon Energy memiliki 42% saham, dan sisanya 15% saham milik Natuna Ventures.

Menurut Tanya, pengambilalihan saham milik Neon Energy di Blok Tanjung Aru ini terjadi karena gagalnya Neon Energy membayar tagihan atau cash call yang diajukan oleh KrisEnergy senilai US$ 1 juta, termasuk bunga sebesar tingkat suku bunga antarbank London
(LIBOR) plus 3%.

Dana sebesar, kata Tanya, merupakan bagian biaya yang harus ditanggung Neon Energy untuk survei seismik tiga dimensi (3D) yang dituntaskan KrisEnergy di Blok Tanjung Aru pada April 2014 lalu berdasarkan joint operating agreement.

"Semua biaya awalnya kami yang menanggung," ungkap dia. Dari hasil eksplorasi yang dilakukan KrisEnergy, pihaknya sudah menemukan potensi gas di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×