kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi minyak dan gas ConocoPhilips naik


Senin, 05 Mei 2014 / 11:32 WIB
Produksi minyak dan gas ConocoPhilips naik
ILUSTRASI. Kelengkapan data vaksin jadi salah satu persyaratan utama yang wajib dipenuhi oleh calon pengguna kereta api. foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski tren produksi minyak mentah cenderung turun, ternyata hal itu tidak terjadi pada ladang minyak milik ConocoPhilips. Pada kuartal I-2014, perusahaan asal Amerika Serikat itu berhasil memproduksi minyak mentah (crude oil) sebanyak 10.000 barel per hari (bph) atau naik 11% dari produksi pada kuartal I- 2013 yang hanya 9.000 bph.

Sedangkan produksi Liquefied Natural gas (LNG) sebanyak 5.000 bph setara minyak di kuartal I-2014, atau naik 25% dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 4.000 bph setara minyak. Lalu, untuk produksi gas bumi 457 mmscfd pada kuartal I 2014, atau naik 6,77% dibandingkan dengan produksi pada kuartal I-2013 yang hanya mencapai 428 mmscfd.

"Secara total, produksi migas ConocoPhilips Indonesia sebesar 91.000 barell oil equivalent per day (boed) pada kuartal I-2014, atau naik dari produksi migas total perusahaan pada kuartal I-2013 sebanyak 84.000 boed," ungkap Director, External Communications and Media Relations ConocoPhilips Daren Beaudo kepada KONTAN (3/5).

Kata Beaudo, produksi migas ConocoPhilips di Indonesia berasal dari dua blok, yaitu South Natuna Sea Block B dan Blok Corridor South Sumatra. "Gas alam dari dua blok itu dijual ke Singapura dan Malaysia lewat kontrak jangka panjang. Sedangkan LNG dijual untuk pasar domestik Indonesia melalui Pertamina," imbuh dia.

Kata Beaudo, selain memiliki dua blok yang sudah berproduksi, ConocoPhilips juga memiliki dua blok yang masih dalam eksplorasi. Pertama, blok Palangkaraya yang dimiliki 100% oleh ConocoPhilips melalui anak usahanya Petcon Borneo Limited. Demi mengembangkan blok tersebut, ConocoPhilips mengeluarkan US$ 60 juta untuk eksplorasi selama enam tahun ke depan.

Asal tahu saja, dari dana sebesar US$ 60 juta itu, sekitar US$ 20 juta di antaranya digunakan untuk eksplorasi tiga tahun pertama. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk tiga tahun berikutnya. Dana itu akan digunakan untuk kajian geologi, geofisika, dan pengeboran sumur.

Lalu, kata Beaudo, blok eksplorasi kedua adalah Blok Warim yang terletak di Papua.ConocoPhilips memiliki 80% saham dan sekaligus bertindak sebagai operator di sini. Kontrak kerja sama di blok Warim ditandatangani pada tahun 1978. "Aktivitas seismik untuk blok Warim direncanakan akan dilakukan pada tahun 2014-2015," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×