Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. KTM Solutions menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendekatan transformasi sumber daya manusia (SDM) yang lebih relevan, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan manusia. Langkah ini sekaligus menjadi respons atas dinamika bisnis yang kian cepat berubah serta meningkatnya tuntutan terhadap peran strategis fungsi SDM di berbagai sektor industri.
KTM Solutions menilai, perusahaan membutuhkan strategi pengembangan SDM yang tidak hanya fokus pada proses dan teknologi, tetapi juga pada aspek kemanusiaan. Dengan demikian, transformasi SDM dapat berjalan lebih berkelanjutan dan berdampak langsung pada peningkatan kinerja organisasi.
Untuk itu, KTM Solutions bersama HR Directors Indonesia (HRDI) menggelar HRDI Gathering ke-27 bertema Reel Connections: Beyond the Scene. Acara yang diikuti 100 HR leader dari berbagai sektor ini menghadirkan sesi networking, diskusi, dan movie night yang dirancang sebagai ruang kolaborasi yang lebih humanis bagi para pimpinan HR.
Baca Juga: IDSurvey Perkuat SDM Industri Lewat Beasiswa dan Kolaborasi Vokasional
CEO KTM Solutions Najeela Shihab menilai fear of failure pada generasi muda bukan merupakan kelemahan, melainkan dampak dari budaya penilaian yang semakin keras. Menurutnya, kesalahan membaca antar-generasi memicu trust deficit yang akhirnya menekan keberanian untuk berkembang.
Najeela menekankan pentingnya lingkungan kerja yang aman secara psikologis agar talenta dapat mencoba, belajar, bahkan gagal tanpa takut dihukum. “Di situlah keberanian dan kualitas kepemimpinan masa depan dibentuk,” ujar Najaela dalam keterangannya, Kamis (4/12).
Sebagai tech-enabled consulting partner yang fokus pada transformasi SDM, KTM Solutions melihat isu lintas generasi sebagai pola yang terlihat jelas dalam data asesmen dan diagnosis organisasi.
KTM mencatat banyak talenta muda enggan mengambil risiko bukan karena tidak kompeten, tetapi karena tumbuh dalam budaya serba sorotan dan tekanan instan. Sebaliknya, sebagian generasi senior menafsirkan kehati-hatian tersebut sebagai rendahnya daya juang. Kesenjangan persepsi ini dinilai perlu dijembatani melalui organisasi yang lebih adaptif, siap digital, dan responsif.
Baca Juga: Menyiapkan SDM Siap Kerja, Industri Rajin Menggandeng Kampus
Untuk mendukung transformasi tersebut, KTM Solutions menawarkan solusi berbasis teknologi, seperti AI Video Interview untuk proses rekrutmen yang lebih objektif dan Employee Experience Survey untuk memetakan budaya kerja serta memperkuat keamanan psikologis.
Talkshow menghadirkan Co-Founder Narasi Najwa Shihab dan CEO KTM Solutions Najeela Shihab yang membahas fenomena trust gap dari sisi sosial, budaya, psikologis, hingga sistem organisasi. Hal ini sejalan dengan fokus layanan KTM yang meliputi Assessment, Learning, Consulting, dan Impact.
Dalam acara tersebut, KTM juga memperkenalkan rangkaian solusi terintegrasi melalui visual dan sesi pengenalan selama makan malam dan networking. Peserta dapat melihat langsung pendekatan berbasis data dan teknologi yang menjadi fondasi layanan perusahaan.
Selanjutnya: DJP Resmi Tunjuk Game Roblox Jadi Pemungut Pajak Digital
Menarik Dibaca: 6 Game Show Populer Korea yang Seru dan Mengasah Otak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













