kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KTNA: Asuransi pertanian penting bagi petani


Minggu, 07 Januari 2018 / 16:30 WIB
KTNA: Asuransi pertanian penting bagi petani


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menilai, asuransi pertanian sangat dibutuhkan oleh petani. Pasalnya, petani tidak tahu apa saja yang akan dihadapinya ke depan.

Winarno Tohir pun memberikan respon prositi atas realisasi asuransi usaha tani padi (AUTP) yang sudah hampir mencapai target, yakni 997.960 hektare lahan dari target 1 juta hektare. Menurut dia, saat ini semakin banyak petani yang tertarik untuk mendaftarkan sawahnya lantaran sudah mendapatkan penyuluhan serta mendapatkan informasi dari petani lain yang sudah mendapatkan manfaat.

Mengingat pentingnya asuransi ini, Winarno pun berharap pemerintah menambah target kuota AUTP. "Seandainya habis 1 juta, ditambah lagi kuotanya. Kami ingin asuransi tersebut mencakup seluruh lahan yang ada, tetapi memang harus bertahap," ujar Winarno Kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).

Tak hanya padi, Winarno pun berharap asuransi pertanian dapat diterapkan di jenis tanaman pertanian lain. Meski begitu, dia menyadari terdapat komoditas-komoditas andalan yang harus diutamakan terlebih dahulu. "Kami harap setelah padi ke jagung, karena ini bahan pangan yang bisa disimpan dan sangat dibutuhkan. Komoditas bawang dan cabai juga penting untuk mendapatkan asuransi," jelasnya.

Sementara itu, Winarno berpendapat, untuk semakin menyukseskan asuransi pertanian ini, penyuluh pertanian juga harus mendapatkan informasi yang jelas. Dengan begitu, petani bisa mengakses informasi-informasi baru.

Winarno pun menjelaskan saat ini jumlah penyuluh pertanian masih sangat terbatas. Terkadang, masih ada satu penyuluh yang menangani dua hingga tiga desa. Karena itu, penyuluh-penyuluh swadaya harus ambil bagian dalam program ini.

Tak hanya dari penyuluh pertanian saja, saat ini petugas Jasindo pun sangat terbatas. Karena itu, menurut Winarno, Jasindo harus meyiapkan petugasnya terlebih dengan semakin banyaknya lahan baru yang terdaftar dari asuransi pertanian. "Untuk wilayah-wilayah baru yang baru mendaftar asuransi pertanian biasanya paling sulit. Petugasnya belum ada, harus diturunkan dari pusat dulu," kata Winarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×