Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Hingga kuartal I 2019, penjualan industri kabel dalam negeri masih terbantu proyek pembangkit listrik pemerintah. Di tahun 2019, pemerintah mencanangkan 19.000 Mega Watt (MW) pembangkit listrik siap beropersi, dari total proyek 35.000 MW.
Sekretaris Perusahaan KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) Made Yudana, menyatakan proyek tersebut berdampak siginifikan terhadap penjualan, “Ke sektor pemerintah porsi penjualan naik menjadi 50% hingga 55%,” katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/4).
Sejalan dengan data yang dihimpun Kontan.co.id, porsi segmen penjualan kabel sejauh ini paling besar PLN sekitar 50%, sisanya segmen ritel dan proyek swasta yang masing-masing sebesar 30% dan 20%. Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) berharap pertumbuhan segmen proyek PLN tumbuh sekitar 20% di tahun 2019.
KMI Wire and Cable memiliki target penjualan perseroan tahun 2019 sekitar Rp 5 triliun. Sebagian besar target masih diharapkan dari penjualan kabel listrik. Namun Made belum bisa merinci besaran angka yang sudah direalisasikan hingga kuartal I karena laporan keuangan yang belum dirilis.
Sementara itu, Direktur Independen PT. Kabelindo Murni Tbk (KBLM) Petrus Nugroho Dwisantoso, mengatakan hingga kuartal I tahun 2019, penjualan industri kabel masih normal. “ Ini karena melanjutkan kontrak dengan PLN di tahun 2018,” terang Petrus ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/4).
Sekadar informasi, pada kuartal yang sama di tahun 2018, KBLM membukukan penurunan penjualan 29,46% dari Rp 314,29 miliar menjadi Rp 221,70 miliar. Sementara laba bersih perusahaan turun 84,06% menjadi Rp 904,48 juta.
Tahun ini, KBLM mematok pertumbuhan target penjualan sebesar 20%. Diakui Petrus memnuhi target tersebut menjadi tantangan tersendiri, apalagi hingga kuartal satu ini pasar masih terpengaruh kondisi politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News