Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Dalam kesempatan yang sama, Christian Jonathan Sutanto, Sekretaris Perusahaan PMMP menyebut bahwa penurunan profitabilitas perseroan terutama di laba operasi dan laba bersih, masih disebabkan oleh melonjaknya biaya pengiriman dan logistik.
"Perihal peningkatan beban angkut, beban angkut ini juga sudah mulai kami pass through pada beberapa kontrak penjualan baru Perseroan. Ditambah lagi, di Amerika Serikat, sekarang sedang terjadi inflasi yang cukup tinggi pada beberapa bulan terakhir, sehingga harga penjualan kami juga mengalami kenaikan pada awal tahun 2022, dan kenaikan beban angkut ini sudah kami kalkulasikan kepada harga penjualan kami di kontrak-kontrak penjualan baru Perseroan," jelas Christian.
Ditambah lagi, lanjutnya, harga jasa kontainer juga sudah mulai berangsur membaik dibandingkan tahun lalu, walaupun belum mencapai harga sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sesuai Target, Begini Kinerja Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Hingga Akhir 2021
Terkait dengan penurunan laba bersih, hal itu disebabkan adanya pencatatan beban pajak sebesar US$ 1,1 juta pada awal tahun. Tahun lalu, pembebanan ini dibebankan pada semester 2, sehingga tidak terlihat pada periode kuartal I-2021.
"Hal ini yang menyebabkan laba bersih kami tergerus pada awal tahun 2022. Positifnya, Perseroan mampu menurunkan beban bunga secara signifikan dari US$ 2,1 juta pada kuartal I-2021 menjadi US$ 1,8 juta pada kuartal I- 2022," ucapnya.
Di sisi lain, total aset Perseroan pada kuartal I-2022 naik menjadi US$ 275,7 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar US$ 268,6 juta.
Total ekuitas Perseroan juga meningkat dari US$ 77,3 juta menjadi US$ 73,6 juta. Total liabilitas PMMP jua meningkat menjadi US$ 198,5 juta pada dari posisi akhir 2021 sebesar US$ 194,9 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News