Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konsultan investasi real estate PT Jones Lang Lasale (JLL) memproyeksikan bisnis sektor pusat belanja atau ritel masih akan tumbuh lambat di tahun 2023.
Dari sisi future supply, JLL memperkirakan akan didominasi pusat perbelanjaan di kawasan Mixed-Use Development. Hal ini lantaran dapat menunjang kegiatan residential atau perkantoran yang ada di dalam kawasan tersebut.
Pada kuartal I-2023, Jonesl Lang mencatatkan tingkat hunian pusat perbelanjaan berada di angka 88% dengan tidak adanya pasokan gedung mall baru yang selesai dibangun.
Head of Research JLL, Yunus Karim mengatakan saat ini total stock gedung mal sekitar 3,1 juta m2. JLL memperkirakan dalam 5 tahun ke depan Indonesia akan ada penambahan pasokan mal baru meski terbatas.
“Sehingga kini yakini tingkat hunian masih akan terjaga dan dari sisi rental akan ada pertumbuhan yang sehat,” ujar dia dalam Jakarta Property Market Overview kuartal I-2023, Rabu (12/4).
Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Raih Pendapatan Usaha Rp 8,7 Triliun pada Tahun 2022
Setidaknya JLL memperkirakan penambahan bangunan pusat belanja baru di Jakarta sekitar 115.000 meter persegi di tahun 2023.
Dari sisi tenant, saat ini banyak brands international yang mulai berekspansi membuka gerai pertamanya di Indonesia. Terutama terjadi di mall atau pusat perbelanjaan di Jakarta.
Yunus bilang, hal itu mendorong tingkat hunian dengan aktifitas masyarakat yang meningkat serta adanya kebijakan PPKM yang dilonggarkan.
Baca Juga: Sektor Properti Masih Berpotensi Tumbuh di 2023, Simak Rekomendasi Analis Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News