kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.954   -84,00   -0,50%
  • IDX 6.020   23,43   0,39%
  • KOMPAS100 853   5,77   0,68%
  • LQ45 675   7,73   1,16%
  • ISSI 187   0,58   0,31%
  • IDX30 357   4,28   1,21%
  • IDXHIDIV20 434   7,10   1,66%
  • IDX80 97   0,85   0,89%
  • IDXV30 102   0,57   0,56%
  • IDXQ30 118   2,00   1,72%

Kuartal II, penjualan Yamaha diprediksi melesu


Kamis, 24 April 2014 / 21:35 WIB
Kuartal II, penjualan Yamaha diprediksi melesu
ILUSTRASI. Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Buat Lulusan D3, S1, dan S2 Bakal Dibuka, Cek Infonya Ini.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Yamaha Indonesia memprediksi penjualan motor di kuartal II-2014 ini tidak akan jauh berbeda dengan penjualan kuartal I-2014. Pasalnya, masyarakat saat ini masih fokus pada pemilu, sehingga banyak yang menunda pembelian.

Seperti diketahui bahwa penjualan Yamaha pada kuartal I ada sebanyak 617.331 unit. Dengan akan samanya penjualan pada Kuartal II nanti, itu artinya Yamaha bakal mengalami penurunan penjualan. Sebab pada kuartal II-2013 penjualan Yamaha mencapai 656.311 unit.

"Faktornya suasana pemilu mengalihkan perhatian konsumen, sehingga mereka menunda pembelian," kata Eko Prabowo, GM Promotion and Community Development Yamaha Indonesia, Rabu (23/4).

Selain pemilu terkendala pemilu, penjualan Yamaha juga terbentur kenaikan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk segmen motor besarnya.  Ada empat model motor besar Yamaha terkena kenaikan PPnBM.

Sekedar informasi harga motor gede Yamaha berkisar Rp 180 juta hingga Rp 500 juta. "Kami sudah naik (harga) tanggal 19 kemarin. Mengikuti aturan. Memang hanya pajaknya yang naik, tetapi membuat harga produk kami juga naik," kata Eko tanpa menyebutkan angka kenaikannya.

Awalnya Yamaha menargetkan motor gedenya bisa terjual 100 unit per tahun untuk masing-masing model. Namun, dengan kenaikan PPnBM ini, Eko menyebutkan kemungkinan besar akan dibawah target tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×