Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
LONDON. Rio Tinto Group, perusahaan pertambangan terbesar ketiga di dunia, membukukan peningkatan produksi bijih besi pada kuartal ketiga tahun ini sehingga menggiring saham yang diperdagangkan di bursa Sydnet naik ke level yang cukup tinggi dalam dua tahun. Hal ini ditegaskan oleh Chief Executive Officer Tom Albanese, Kamis (14/10).
Produksi bijih besi naik menjadi 47,6 juta ton pada kuartal ketiga tahun ini dari 47 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Rio menanamkan investasi untuk ekspansi di bisnis bijih besi di Australia sebesar US$ 1,3 miliar pada kuartal ketiga tahun ini seiring dengan permintaan dari China meningkat. Rio juga memproduksi alumina dan coking coal, dan menggelindingkan pertambangannya mendekati kapasitas maksimal yang ada demi mendulang untung dari menguatnya harga.
"Investasi kami mendapatkan momentumnya," kata Albanese.
Menurut Analis UBS AG Tom Price melalui laporan tertulisnya pada 12 Oktober 2010, harga bijih besi kemungkinan akan terus menanjak hingga kuartal keempat tahun ini. Peningkatan harga ini disurung oleh pembelian dari China, negara yang menggudangkan persediaan bijih besi terbanyak di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News