kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kunjungan turis China ke Bali lampaui Australia


Kamis, 02 April 2015 / 18:28 WIB
Kunjungan turis China ke Bali lampaui Australia
ILUSTRASI. Ini 6 Cara Memutihkan Gigi dengan Bahan Alami dari Rumah


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

DENPASAR. Wisatawan Tiongkok kini mulai gencar melakukan kunjungan wisata ke Bali. Jika sebelumnya Australia merajai kunjungan wisatawan, kini mampu dikalahkan oleh Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal ini dapat dilihat data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada awal April 2015.

“Bali itu surga, biaya murah hidup dan berwisata di Bali relatif murah. Indeks kebahagiaan dari keamanan yang sangat terjamin di Bali. Ini salah satu penyumbang peningkatan wisman Tiongkok ke Bali,” kata Kepala BPS Provinsi Bali, Panusunan Siregar, di Denpasar, Kamis (2/4).

Panusunan menerangkan kunjungan wisatawan China mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatannya mencapai 27,70 persen sejak Januari 2015 dari jumlah 51.827 orang menjadi 93.920 orang. Sementara untuk Australia yang semula di urutan pertama, kondisinya menurun yang terlihat pada bulan Februari sebanyak 85.059 orang menurun menjadi 71.336 orang. Hal ini pun juga mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Bali.

“Memang kita lihat meningkat kunjungan wisatawan Tiongkok. Ini harus menjadi perhatian serius apalagi Bali sudah memiliki perwakilan Konsulat Tiongkok. Itu artinya Bali mendapat perhatian pemerintah Tiongkok. Yang menjadi masalah yang harus dipikirkan adalah pemandu wisatanya, harus bisa bahasa Mandarin yang baik dan benar, jangan salah,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Pastika juga tidak bisa memungkiri bahwa Bali harus “menjual” yang berbeda dari apa yang dimiliki China. Jika tidak bisa menjadi daerah yang terbesar, tidak bisa menjadi daerah yang termaju, tapi setidaknya bisa menjadi daerah yang terunik. "Dan Bali memiliki keunikan tersendiri," katanya. (Sri Lestari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×