Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menambah kuota LPG 3 kilogram (kg) sekitar 370.000 ton dari alokasi tahun ini sebesar 8,17 juta ton guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Meski kuota naik, pemerintah memastikan tidak menambah anggaran subsidi LPG tahun ini.
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia mengatakan, keputusan tersebut diambil karena harga LPG global masih berada di bawah asumsi APBN 2025.
Kondisi itu membuka peluang terjadinya efisiensi realisasi belanja subsidi LPG yang telah ditetapkan sebesar Rp 87,6 triliun.
Baca Juga: Anak Usaha Indofood (INDF) Bogasari Optimistis Jaga Permintaan Tepung Terigu
“Harga LPG masih di bawah indikator APBN 2025. Dengan demikian, pemerintah akan menambah kuota LPG bersubsidi namun tidak menambah anggaran belanja subsidi LPG. Rencana ini masih akan dirapatkan bersama presiden,” ujar Anggia di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (25/11/2025).
Penambahan kuota ini merupakan tindak lanjut pembahasan antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
“Dengan demikian, kemungkinan ada penghematan belanja subsidi LPG tahun ini. Detail nilai penghematannya tanya ke Pertamina saja,” tambahnya.
Dalam APBN 2025, alokasi subsidi LPG dipatok Rp 87,6 triliun, naik dari Rp 85,6 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kementerian ESDM sebelumnya memperkirakan konsumsi LPG 3 kg dapat melebar hingga 8,36 juta ton tahun ini.
Baca Juga: Apindo: Penetapan Upah Minimum Sektoral Harus Berbasis Kesehatan Industri
Adapun dalam Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2026, total subsidi energi tahun depan ditetapkan Rp 210,06 triliun. Alokasi tersebut mencakup:
- Subsidi Jenis BBM Tertentu (JBT) solar: Rp 25,10 triliun
- Subsidi LPG 3 kg: Rp 80,3 triliun
- Subsidi listrik: Rp 104,64 triliun
RAPBN 2026 juga mempertahankan skema belanja subsidi LPG 3 kg dan subsidi listrik rumah tangga berbasis komoditas, sesuai pola tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Masuk MSCI, Harga Saham di BEI Ini Malah Terkoreksi, Investor Harus Jual / Beli?
Menarik Dibaca: 5 Gejala Asam Urat yang Tidak Biasa, Apakah Anda Mengalaminya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













