Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bogasari Group milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) terus menjaga stabilitas pasokan tepung terigu di Indonesia.
Sebagai pemain dengan pangsa pasar sekitar 48%, Bogasari memandang permintaan akan tetap terjaga di tengah dinamika impor gandum nasional.
Walaupun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum nasional pada delapan bulan pertama 2025 tercatat menurun 18% menjadi 7,13 ton. Namun, Direktur Indofood Sukses Makmur & Kepala Bogasari Group, Franciscus Welirang, menilai kondisi tersebut tidak mengganggu keberlanjutan pasokan untuk kebutuhan industri.
Baca Juga: Perluas Portofolio EBT, Indofood (INDF) Operasikan PLTS di Pabrik Bogasari Jakarta
Ia menyebut, tepung terigu merupakan bahan pokok yang memiliki peran strategis terhadap inflasi, bahkan di atas minyak goreng dan gula. Oleh karena itu, stabilitas harga dan volume menjadi faktor utama bagi perusahaan.
“Selama 20 tahun terakhir, tepung terigu cenderung stabil baik dari sisi harga maupun pasokan,” kata Franciscus kepada Kontan di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Saat ini industri tepung terigu nasional memiliki sekitar 30 pabrik dengan total kapasitas mencapai 14 juta metrik ton per tahun. Dalam hal bahan baku, Australia masih menjadi pemasok gandum terbesar bagi Indonesia, disusul Kanada. Franciscus juga menyebut, dampak tarif resiprokal Amerika Serikat tidak atau belum signifikan pada kebutuhan Bogasari.
Baca Juga: Laba Indofood (INDF) Melonjak 51% Jadi Rp 5,84 Triliun di Semester I-2025
Dengan struktur industri yang besar, sumber pasokan dan permintaan yang relatif stabil, Bogasari meyakini dapat menjaga keberlanjutan bisnis.
“Jika banyak pabrik yang bersaing pun, tidak apa, selama tidak ada yang monopoli dan tidak ada yang membuat kesepakatan harga,” ujarnya.
Selanjutnya: Shutdown Panjang Tekan Permintaan Penerbangan saat Libur Thanksgiving di AS
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (26/11), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













