kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

​Kurs dan harga minyak global Volatile, kebijakan stabilisasi harga BBM sudah tepat


Senin, 11 Mei 2020 / 09:42 WIB
​Kurs dan harga minyak global Volatile, kebijakan stabilisasi harga BBM sudah tepat
ILUSTRASI. Petugas SPBU menunggu konsumen di SPBU COCO Pertamina, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/4/2020). PT Pertamina (Persero) mencatat selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB), permintaan BBM di kota-kota besar mengalami penurunan di atas 50 persen dan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Namun, di tengah kondisi seperti itu, Pertamina terus mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Public Service Obligations (PSO) seperti BBM Satu Harga, menyalurkan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Meski pemerintah belum juga menurunkan harga, namun BBM di Tanah Air masih kompetitif di kawasan Asia Tenggara.

“Sekarang itu BBM yang ada subsidi utamanya solar dan bensin premium. Dalam APBN, subsidi energi sekitar Rp 150 triliun, yang antara lain untuk BBM sekitar Rp 16-18 triliun. Nah, kita lihat di kawasan Asean, relatif harga BBM kita hanya lebih mahal dibanding Malaysia. Artinya, kalau harga kita terus turun, maka kita menjadikan orang boros (BBM),” ucapnya melalui keterangan, Senin (11/5).

Baca Juga: Pertamina berharap program diskon dan cashback dapat meningkatkan penjualan BBM

Ekonom Konstitusi Defiyan Cori menambahkan, sebaiknya harga BBM bersubsidi tidak diturunkan meski harga minyak dunia melemah. Selain karena hasil penjualan BBM Pertamina rendah selama pandemi Covid-19, harga minyak mentah diprediksi menguat setelah berakhirnya pandemi.

“Ketika (dulu) harga keekonomian naik, pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Nah, ketika saat ini Pertamina melakukan langkah strategis di hulu namun menghadapi kondisi oversupply dan sektor hilir yang murah, saya pikir status quo saja harga BBM itu dan meyakinkan masyarakat supaya BUMN strategis kita juga diselamatkan,” ujar dia.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×