Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Artinya, lanjut dia, tidak serta- merta harga BBM perlu segera disesuaikan atau diturunkan. Apalagi, Pertamina yang memiliki mayoritas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) juga memiliki bisnis di hulu migas, yang tengah tertekan dan keseluruhan bisnisnya berbeda dengan pemain swasta.
Sehingga tidak tepat membandingkannya dengan Malaysia, atau negara Asean lain, karena luasan distribusi berbeda dan banyak variabelnya.
Fajriyah Usman VP Corporate Communication Pertamina menjelaskan harga BBM ditentukan oleh beberapa faktor yakni antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar, inflasi dan lain-lain.
Baca Juga: Penjualan BBM anjlok 30%, Pertamina: Penjualan Avtur juga drop 90%
Yang pasti, kata Fajriyah, Pertamina terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar sebagai faktor utama yang menentukan harga BBM.
Pada prinsipnya, lanjutnya, Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. sampai saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari Kementerian ESDM, dan hingga saat selalu mengacu dengan hal tersebut.
Dia menyebut Pertamina akan melakukan penyesuaian jika nantinya terdapat perubahan peraturan atau kebijakan.
Sebagai informasi, Pertamina sudah melakukan penurunan harga BBM non subsidi sejak Februari lalu dan harga BBM Pertamina yang berlaku saat ini masih kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News