Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Kutilang Paksi Mas memenangkan tender penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) di Belawan, Sumatera Utara.
Kutilang merupakan anak usaha dari PT Walinusa Energi, perusahaan milik pengusaha Tanri Abeng. Kutilang menggantikan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang kontraknya diputuskan PLN karena dinilai tak mampu memasok BBM untuk perusahaan listrik pelat merah tersebut.
"Volume kontrak BBM untuk Kutilang Paksi Mas sebanyak 250.000 Kiloliter per tahun. Sedangkan kontrak dengan TPPI sudah kami tutup," ujar Kepala Divisi Minyak dan Gas PT PLN (Persero), Suryadi Mardjoeki kepada KONTAN, Selasa (4/9).
Suryadi mengatakan, Kutilang memasok BBM jenis solar industri selama tiga tahun dengan nilai kontrak kurang lebih Rp 6 triliun. "Dia (Kutilang Paksi Mas) tidak konsorsium, tetapi pasokan mereka didukung oleh British Petroleum," jelas Suryadi.
British Petroleum memasok BBM ke Kutilang yang dikirim dari depo BBM yang ada di Singapura. Perusahaan minyak asal Inggris tersebut memproduksi BBM dari kilang miliknya yang ada di Australia.
Catatan saja, pembangkit PLN di Belawan merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang seharusnya menggunakan bahan bakar gas. Namun, karena pasokan gas dari lapangan gas Glagah Kambuna turun, maka PLN beralih ke BBM. "Produksi gas dari Glagah Kambuna decline (penurunan), sehingga kami terpaksa menggunakan BBM,"ujar Suryadi.
Suryadi mengatakan PLGU Belawan akan mendapatkan pasokan lagi nanti dari Arun di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Saat ini, Pertamina sedang melakukan proyek konversi pabrik LNG Arun menjadi fasilitas penerima dan penampung gas.
Selain itu, Pertamina berkomitmen untuk membangun jaringan pipa transmisi gas dari Arun ke Belawan. "Kalau fasilitas tersebut sudah jadi, nanti PLTGU Belawan kembali menggunakan gas," jelas Suryadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News