Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kenaikan yang terjadi pada sisi penjualan sebenarnya juga diikuti oleh kenaikan di beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik sekitar 19,09% yoy dari semula Rp 31,22 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 37,19 miliar pada tahun 2019.
Kenaikan juga dijumpai pada beberapa pos beban lain seperti misalnya, beban penjualan dan beban pendanaan. Mengintip laporan keuangan 2019, beban penjualan naik 26,47% yoy dari Rp 1,39 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 1,76 miliar pada tahun 2019.
Sementara itu, beban pendanaan tercatat naik 80,62% yoy menjadi Rp 2,48 miliar di tahun 2019. Sebelumnya, beban pendanaan perseroan tercatat sebesar Rp 1,37 miliar pada periode sama tahun 2018.
Meski begitu, penurunan beban juga dijumpai pada beban umum dan administrasi. Sepanjang tahun 2019 lalu, beban umum dan administrasi turun 6,79% yoy dari semula Rp 2 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 1,86 miliar di tahun 2019.
Baca Juga: Darmi Bersaudara (KAYU) belum revisi target laba bersih di tengah pandemi corona
Di samping itu, perseroan juga mengantongi pendapatan lain sebesar pendapatan lain-lain sebesar Rp 4,05 miliar di tahun 2019. Angka ini melonjak naik sekitar 276,15% yoy dibanding pendapatan lain-lain pada periode sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 1,07 miliar.
Kenaikan pendapatan lain-lain di antaranya dipicu oleh penjualan barang sisa seperti potongan-potongan kayu kecil, serbuk kayu, dan sebagainya yang melesat hingga sekitar 781,43% yoy menjadi Rp 2,98 miliar pada tahun 2019. Sebelumnya, penjualan barang sisa tercatat sebesar Rp 339,12 juta pada periode sama tahun 2018.
Oleh karenanya, tak pelak laba tahun berjalan perseroan melesat 78,05% yoy dari semula Rp 1,85 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 3,29 miliar pada tahun 2019 lalu.
Per 31 Desember 2019 lalu, jumlah aset perseroan tercatat sebesar Rp 105,63 miliar. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 78,09 miliar dan liabilitas sebesar Rp 27,53 miliar.
Sementara itu, kas dan bank akhir tahun tercatat sebesar Rp 494,98 juta per 31 Desember 2019 lalu. Angka ini meningkat sekitar 26,94% dibanding kas dan bank awal tahun yang tercatat sebesar Rp 389,92 juta berdasarkan laporan keuangan tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News