kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih 2019 melesat 78%, ini penjelasan Darmi Bersaudara (KAYU)


Selasa, 31 Maret 2020 / 20:50 WIB
Laba bersih 2019 melesat 78%, ini penjelasan Darmi Bersaudara (KAYU)
ILUSTRASI. Ilustrasi PT Darmi Bersaudara Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perdagangan kayu, PT Darmi Bersaudara Tbk membukukan kinerja mantap sepanjang tahun 2019 lalu. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih Darmi Bersaudara di akhir 2019 mencapai Rp 3,29 miliar. 

Alhasil, perusahaan yang memiliki kode saham KAYU ini berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga 78,05% secara tahunan, mengingat di tahun 2018 lalu, laba bersih perusahaan hanya Rp 1,85 miliar. 

Lonjakan pada sisi laba tahun berjalan ditopang oleh pertumbuhan penjualan KAYU. Sepanjang tahun 2019 lalu, perusahaan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 43,73 miliar. Angka ini naik sekitar 16,25% yoy dibanding penjualan bersih pada periode sama tahun 2018 yang sebesar Rp 37,62 miliar.

Baca Juga: India lakukan lockdown, Darmi Bersaudara (KAYU) berupaya jaga cashflow

Kenaikan penjualan KAYU disokong oleh adanya penjualan kayu log di pasar dalam negeri. Tahun lalu, penjualan kayu log di pasar lokal menyumbang Rp 6,92 miliar atau setara dengan sekitar 15,82% dari total penjualan bersih Darmi Bersaudara di tahun 2019. Sebelumnya, pos tersebut tidak ada pada periode tahun 2018.

Direktur Independen KAYU Lie Kurniawan mengatakan, realisasi kinerja KAYU di tahun 2019 sudah sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

“Faktor utama (pertumbuhan kinerja) karena peningkatan modal kerja dari dana IPO ditambah ada peluang trading di pasar dalam negeri yg memberikan margin yang cukup tinggi sehingga laba bersih naik signifikan,” kata Lie kepada Kontan.co.id, Selasa (31/3).

Kenaikan yang terjadi pada sisi penjualan sebenarnya juga diikuti oleh kenaikan di beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik sekitar 19,09% yoy dari semula Rp 31,22 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 37,19 miliar pada tahun 2019.

Kenaikan juga dijumpai pada beberapa pos beban lain seperti misalnya, beban penjualan dan beban pendanaan. Mengintip laporan keuangan 2019, beban penjualan naik 26,47% yoy dari Rp 1,39 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 1,76 miliar pada tahun 2019.

Sementara itu, beban pendanaan tercatat naik 80,62% yoy menjadi  Rp 2,48 miliar di tahun 2019. Sebelumnya, beban pendanaan perseroan tercatat sebesar Rp 1,37 miliar pada periode sama tahun 2018.

Meski begitu, penurunan beban juga dijumpai pada beban umum dan administrasi. Sepanjang tahun 2019 lalu, beban umum dan administrasi turun 6,79% yoy dari semula Rp 2 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 1,86 miliar di tahun 2019.

Baca Juga: Darmi Bersaudara (KAYU) belum revisi target laba bersih di tengah pandemi corona

Di samping itu, perseroan juga mengantongi pendapatan lain sebesar pendapatan lain-lain sebesar Rp 4,05 miliar di tahun 2019. Angka ini melonjak naik sekitar  276,15% yoy dibanding pendapatan lain-lain pada periode sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 1,07 miliar.

Kenaikan pendapatan lain-lain di antaranya dipicu oleh penjualan barang sisa seperti potongan-potongan kayu kecil, serbuk kayu, dan sebagainya  yang melesat hingga sekitar 781,43% yoy menjadi Rp 2,98 miliar pada tahun 2019. Sebelumnya, penjualan barang sisa tercatat sebesar Rp 339,12 juta pada periode sama tahun 2018.

Oleh karenanya, tak pelak laba tahun berjalan perseroan melesat 78,05% yoy dari semula Rp 1,85 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 3,29 miliar pada tahun 2019 lalu.

Per 31 Desember 2019 lalu, jumlah aset perseroan tercatat sebesar Rp 105,63 miliar. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 78,09 miliar dan liabilitas sebesar Rp 27,53 miliar.

Sementara itu, kas dan bank akhir tahun tercatat sebesar Rp 494,98 juta per 31 Desember 2019 lalu. Angka ini meningkat sekitar 26,94% dibanding kas dan bank awal tahun yang tercatat sebesar Rp 389,92 juta berdasarkan laporan keuangan tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×