Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 14,56% hingga September 2023.
Mengutip laporan keuangan perusahaan dari BEI, Laba yang tercatat sebesar Rp254,70 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp298,12 miliar. Seiring dengan penurunan laba, pendapatan perseroan juga mengalami penyusutan sebesar 15,03% menjadi Rp1,58 triliun, dari sebelumnya Rp1,86 triliun.
Secara rinci, pendapatan terbesar berasal dari penjualan barang beli putus yang tercatat sebesar Rp1,58 triliun, sementara komisi penjualan konsinyasi tercatat sebesar Rp2,12 triliun. Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menjadi kontributor terbesar, menyumbang Rp1,41 triliun, diikuti oleh Sumatera dengan kontribusi Rp330,89 miliar, Sulawesi dan Papua sebesar Rp214,08 miliar, serta Kalimantan Rp184,37 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan barang beli putus tercatat turun menjadi Rp1,04 triliun, dari sebelumnya Rp1,22 triliun. Beban penjualan tercatat sebesar Rp43,86 miliar, sementara beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp837,26 miliar. Total nilai aset RALS hingga September 2023 tercatat turun 10,33% menjadi Rp4,69 triliun, dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 yang sebesar Rp5,23 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,15 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,54 triliun.
Untuk mengatasi penurunan kinerja, fokus pada strategi optimasi penjualan online dan mempertahankan gerai offline yang sudah ada. Meskipun tren belanja pelanggan yang datang langsung ke gerai semakin menurun, perusahaan berupaya meningkatkan penjualan melalui layanan pesan antar yang tersedia di aplikasi Ramayana Member Card, WhatsApp, serta berkolaborasi dengan platform e-commerce di Indonesia.
Baca Juga: Daya Beli Jadi Tantangan, Simak Rekomendasi Saham RALS dan LPPF
Selain itu, Ramayana juga mempertahankan gerai offline yang ada dan berencana menambah gerai baru.
Berdasarkan catatan Kontan, Perseroan telah mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp200 miliar untuk tahun 2024. Mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk penambahan aset tetap, perpanjangan aset hak guna, serta pemeliharaan rutin gerai yang sudah ada.
"Ramayana mengalokasikan Capex sebesar Rp 200 Miliar untuk tahun 2024, yang sebagian besar akan digunakan untuk penambahan aset tetap, perpanjangan aset hak guna, dan normal maintenance,” ungkap Vice President Director Ramayana Lestari Sentosa, Jane Melinda Tumewu saat dihubungi Kontan, Senin (5/2).
Meskipun demikian, Ramayana tidak berencana menambah gerai baru di tahun 2024, melainkan fokus pada transformasi bisnis dan peremajaan gerai-gerai yang dianggap kurang menarik atau outdated. Salah satu langkah transformasi yang dilakukan adalah peremajaan Ramayana Mall Garut, yang kini berubah menjadi lifestyle mall lengkap dengan gerai food & beverages (F&B), hotel, dan waterpark, menjadikannya pusat gaya hidup terbesar di Garut.
Dengan langkah-langkah ini, RALS menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 10% pada tahun 2024. Hingga kini, Ramayana telah mengoperasikan 103 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total luas lebih dari 900.000 meter persegi.
"Ramayana akan fokus melanjutkan strategi transformasi bisnis dengan melakukan peremajaan gerai-gerai yang dianggap kurang menarik atau outdated dan melanjutkan konsep lifestyle mall yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya," pungkasnya.
Baca Juga: Ramadan Sebentar lagi, Ramayana (RALS) Gencarkan Strategi Promosi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News