kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,07   -5,22   -0.58%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Sari Roti Turun 12,56% pada Kuartal III-2023, Ini Penyebabnya


Selasa, 28 November 2023 / 07:30 WIB
Laba Bersih Sari Roti Turun 12,56% pada Kuartal III-2023, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan penurunan laba dan penurunan pendapatan tipis pada kuartal III-2023. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/11/2020


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen makanan roti bermerek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan penurunan laba dan penurunan pendapatan tipis pada kuartal III-2023 jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan ROTI membukukan pendapatan sebesar Rp2,83 triliun hingga akhir September 2023. Perolehan tersebut mengalami penurunan 0,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 2,86 triliun. 

Penurunan pada laba periode berjalan perusahaan atau laba bersih selama 9 bulan pertama berada pada angka 12,56% dengan nilai Rp 229,93 miliar jika dibandingkan dengan laba periode sama tahun lalu yang berada di angka Rp 262,98 miliar. 

Head investor dan public relation ROTI, Hadi Susilo mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan penurunan kinerja perseroan selama 9 bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) Serap Capex Rp 107,7 Miliar Hingga Kuartal III-2023

“Cuaca ekstrem awal tahun sempat mempengaruhi distribusi produk pada kanal GT (General Trade) maupun MT (Modern Trade). Karena umur produk roti dan kue relatif singkat maka musim hujan yang lembab hingga menyebabkan banjir sempat mempengaruhi distribusi kami,” jelasnya dalam paparan public ekspose yang dilakukan secara daring, Senin (27/11). 

Selain cuaca ekstrem, Hadi mengatakan penurunan penjualan juga terjadi di kuartal-2 tahun ini karena berada dalam masa bulan puasa ramadan yang otomatis mengurangi tingkat konsumsi masyarakat termasuk terhadap roti. 

“Penurunan di Q2 lalu adalah karena adanya tren konsumsi roti yang rendah karena berada di bulan puasa,” tambahnya. 

Sama seperti sebelumnya pendapatan perseroan berasal dari dua kanal penjualan yaitu kanal Modern trade atau MT yang meliputi saluran distribusi perkotaan yang melayani 43.500 gerai melalui lebih dari 50 jaringan minimarket, supermarket dan hypermart terkemuka. 

Dan yang kedua adalah melalui kanal General trade atau GT yang mencakup sekitar 44.500 gerai tradisional, termasuk warung, tricycle dan sepeda motor melalui lebih dari 1.000 distributor dan agen di seluruh Indonesia. 

 

“MT mendominasi sebesar 74% terhadap total penjualan dan 26% dari general trade,” ungkap Hadi.

Ia menambahkan, dengan adanya penambahan jumlah outlet dan meningkatnya pengunjung ke minimarket dan supermarket diharapkan dapat terus mendorong penjualan ROTI di sektor modern trade.

Sebagai tambahan, dari kanal MT, selama periode 3Q3 2023 atau Juli-Agustus-September perseroan mendapatkan pendapatan sebesar Rp 743 miliar atau naik 12% jika dibandingkan dengan periode 3Q2 2022. 

Sementara dari kanal GT, perseroan mendapatkan pendapatan senilai Rp 271 miliar atau naik 23% dibanding dengan pendapatan pada 3Q2 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×