Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Produsen alat fitting dan saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) di semester I 2017 belum memperoleh pertumbuhan bisnis yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan paruh pertama 2017, pendapatan perseroan ini turun 7,2% menjadi Rp 1,02 triliun dari Rp 1,10 triliun di semester I 2016.
Surya Toto berusaha melakukan efisiensi dengan menekan biaya produksi sampai 17% dari Rp 899 miliar menjadi Rp 746 miliar. Namun beban usaha tetap tidak bisa ditekan sehingga harus naik 7% menjadi Rp 85 miliar di semester I tahun ini.
Alhasil, laba bersih TOTO sampai akhir Juni 2017 tercatat Rp 108 miliar, turun 14,9% dibandingkan semester satu tahun lalu yang Rp 127 miliar. Baik dari segi penjualan ekspor maupun lokal, keduanya tidak mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu.
Ekspor yang mempunyai porsi 23% dari total penjualan turun 12% menjadi Rp 242 miliar. Item yang paling besar turunnya dari ekspor ialah produk fitting, terjerembab 24% dari Rp 142 miliar menjadi Rp 122 miliar.
Sementara penjualan domestik semua item seragam turun di rentang 5%. Total penjualan di dalam negeri turun 5,6% menjadi Rp 782 miliar. Sedangkan produk saniter dan fitting, masing-masing turun 5,2% dan 5,9%.
KONTAN berusaha menghubungi pihak TOTO namun sampai berita ini dibuat belum mendapatkan tanggapan. Dari informasi “Penjelasan atas Volatilitas Transaksi Efek” di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus ini, Direktur Keuangan TOTO Setia Budi Perwadi mengatakan, perseroan ini belum akan melakukan aksi korporasi dalam tiga bulan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News