Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tahun 2023 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Melansir dari laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan MARK sepanjang 2023 tercatat Rp 559,47 miliar. Angka ini turun 32% jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2022 yang mencapai Rp 823,65 miliar.
Penurunan penjualan ini berpengaruh pula pada penurunan beban pokok penjualan sebesar 29,74% menjadi Rp 295,77 miliar jika dibandingkan tahun 2022 tahun yang senilai Rp 421 miliar.
Adapun laba neto atau laba bersih yang diperoleh MARK di sepanjang tahun 2023 tercatat Rp 156 miliar. Laba ini melorot 35,8% jika dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 243 miliar.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) Akan Genjot Produksi dan Perluas Pasar Ekspor
Direktur Utama MARK Ridwan Goh mengatakan, naiknya penjualan MARK di 2022 silam lantran adanya pandemi Covid-19. Kala itu, kebutuhan sarung tangan global akibat pandemi Covid-19 meningkat yang mendorong tingginya permintaan cetakan sarung tangan.
"Dari segi laba di 2022 lebih tinggi dari 2023, karena harga jual rata-rata produk MARK pada tahun 2022 lebih tinggi dari tahun 2023 dan produktivitas pabrik hampir maximum sehingga biaya variabel produksi cukup efisien,” kata Ridwan kepada Kontan, Sabtu (16/3).
Ridwan menambahkan, di tahun ini MARK menargetkan pertumbuhan kinerja dua digit. Target itu sejalan dengan estimasi adanya kenaikan permintaan secara global pada industri cetakan sarung tangan di tahun 2024.
"Jika melihat dari proyeksi perusahaan sarung tangan dunia sudah menunjukkan perbaikan dari sisi efisiensi dan kenaikan penjualan," kata Ridwan.
Untuk mencapai target serta memperbaiki kinerja keuangan dibandingkan tahun lalu, Ridwan mengatakan pihaknya akan menerapkan beberapa strategi.
“Yang pertama, kami melakukan penetrasi pemasaran ke market Malaysia, Thailand dan China. Yang kedua, mengembangkan dan membuat produk cetakan tangan inovatif yang bisa menghemat energi dan yang ketiga menjaga mutu dan meningkatkan quality control dalam setiap lini produksi,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News