kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Millennium Pharmacon International (SDPC) anjlok 64,46% pada 2020


Kamis, 01 April 2021 / 16:11 WIB
Laba Millennium Pharmacon International (SDPC) anjlok 64,46% pada 2020
ILUSTRASI. Laba Millennium Pharmacon International (SDPC) anjlok 64,46% pada 2020


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perusahaan farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) mencatat penurunan penjualan neto sebesar 2,94% year on year (yoy) menjadi Rp 2,64 triliun pada tahun 2020. Sedangkan pada tahun sebelumnya, penjualan neto emiten ini tercatat sebesar Rp 2,72 triliun.

Kontributor utama penjualan neto SDPC masih berasal dari penjualan obat resep sebesar Rp 1,78 triliun pada tahun 2020. Kemudian diikuti oleh penjualan alat kesehatan sebesar Rp 551,15 miliar dan penjualan obat nonresep sebesar Rp 310,82 miliar.

SDPC membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp 2,42 triliun di tahun 2020 atau turun 2,81% (yoy) dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan di tahun 2019 sebesar Rp 2,49 triliun.

Beban usaha SDPC juga turun tipis 0,31% (yoy) dari Rp 50,96 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 50,80 miliar di tahun 2020.

Baca Juga: Ini Rencana yang Disiapkan SDPC untuk Mengejar Target Pendapatan di 2021

SDPC memperoleh laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 2,80 miliar pada tahun 2020. Jumlah ini menyusut 64,46% (yoy) dibandingkan laba bersih perusahaan di tahun 2019 sebesar Rp 7,88 miliar.

Hingga akhir tahun 2020, SDPC memiliki jumlah aset sebanyak Rp 1,16 triliun atau turun 5,69% (yoy) dibandingkan jumlah aset emiten ini di tahun 2019 sebesar Rp 1,23 triliun.

Jumlah liabilitas SDPC hingga akhir tahun 2020 tercatat sebesar Rp 935,62 miliar, sedangkan jumlah ekuitas perusahaan senilai Rp 229,19 miliar.

Selanjutnya: PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) Mengincar Pendapatan Rp 3 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×