Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sampai Mei 2017, PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 68,6 juta, naik 9,1% dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 62,9 juta. Komposisi kontributor laba masih dari transportasi gas yang mencapai 80%. Sisanya sebesar 20% dari trading.
Lantaran kontribusi terbesar masih dari transportasi pipa, Pertagas rajin membangun proyek. Tahun ini Pertagas akan membangun proyek sepanjang 513 km, yang tersebar di Grissik-Semarang, Grissik-Pusri dan Grissik-Gresik Looping.
Hatim Ilwan, Manajer Public Relation & CSR Pertagas, menyatakan, selain proyek sepanjang 513 km itu, masih ada empat proyek lain di tahun ini. Keempatnya adalah pipa gas Duri-Dumai, Senipah-Balikpapan, Kuala Tanjung dan Pasuruan. Total keseluruhan panjang proyek tersebut mencapai 175 km.
Proyek tersebut akan meningkatkan kemampuan penyaluran gas perusahaan tersebut. Kini, Pertagas memiliki panjang jaringan gas mencapai 2.463 km di seluruh Indonesia. "Proyek pipa gas Duri-Dumai sinergi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN)," ungkap Hatim ke KONTAN, Rabu (22/6) malam.
Menurut dia, sinergi dengan PGN juga akan memberikan keuntungan sendiri bagi perusahaan tersebut, karena langkah awal dari wacana pemerintah bisa mewujudkan holding migas. "Soal holding pada prinsipnya kami ikut dengan keputusan pemerintah, Jadi kalau ditanya kesiapan, ya, kami siap," ungkap Hatim.
Sejauh ini harga toll fee dari pipa Pertagas sebesar US$ 2,53 per mmbtu. Tapi di Medan harga toll fee turun menjadi US$ 1,8 per mmbtu, karena ada kebijakan pemerintah. "Untuk mendukung industri di wilayah Sumatra Utara," kata dia.
Selain membangun pipa gas open access, Pertagas juga terus membangun jaringan gas ke rumah-rumah warga. Ada enam daerah yang akan dibangun jaringan gas. Namun, tidak semua akan dikerjakan oleh Pertagas. "Ada yang dikerjakan kontraktor dan menempatkan Pertagas sebagai operator dan maintenance," ujar Hatim.
Wilayah yang dibangun itu adalah Pali, Muara Enim, Mojokerto, Pekanbaru, Samarinda, dan Bontang. Totalnya 31.000 sambungan rumah tangga. Tahun lalu perusahaan ini membangun jaringan gas di tiga lokasi, seperti Prabumulih, Cilegon dan Balikpapan dengan total 39.000 sambungan rumah tangga.
DI bisnis trader gas, dilakukan oleh anak usaha Pertagas. Yakni PT Pertagas Niaga, PT Perta Arun Gas, PT Perta Samtan Gas dan PT Perta Daya Gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News