Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya meningkatkan kualitas perjalanan kereta api melalui pemasangan pembatasan kecepatan (taspat) di beberapa titik lintas. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan dampak pergeseran tanah.
“KAI akan terus memantau efektivitas pelaksanaan Taspat guna memastikan kelancaran operasional kereta api tetap berjalan normal,” ujar VP Public Relation KAI Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12).
Menurutnya perbaikan ini sendiri dilakukan untuk memastikan prasarana kereta api tetap dalam kondisi terbaik demi mendukung perjalanan kereta api yang lebih andal dan selamat. Jalur Cikampek–Cirebon menjadi salah satu prioritas utama dalam pekerjaan ini karena melayani perjalanan kereta api jalur utara dan selatan Pulau Jawa.
Sayangnya, proyek perbaikan di area ini berdampak pada kelambatan saat masuk dan keluar Cirebon. Namun, KAI mengoptimalkan rekayasa operasional di area lain untuk meminimalkan keterlambatan, sehingga tetap dapat mencapai target OTP.
Baca Juga: Libur Nataru 2024/2025, KAI akan Tambah 56 Kereta untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang
Anne mengungkapkan OTP kedatangan kereta sempat mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Adapun rinciannya pada September sekitar 97,41%, lalu turun menjadi 96,94% pada Oktober dan terakhir turun menjadi 87,36%pada November.
“Kami melakukan beragam upaya seperti rekayasa pola operasi untuk mempertahankan OTP dalam kondisi perbaikan prasarana,” terangnya.
Dari Januari hingga 1 Desember 2024 KAI telah melakukan pergantian 276.025 rel baru atau 67% dari program, pergantian 136 wesel bantalan beton atau 63% dari program, dan pergantian 13.323 bantalan sintetis pada jembatan baja atau 54% dari program.
Selanjutnya: Belanja Negara Baru Terserap Rp 2.894,5 Triliun Hingga November 2024
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Personal Care Fair s/d 15 Desember 2024, Skincare Diskon hingga 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News