Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tahun ini kembali mencatatkan namanya sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar 500 perusahaan papan atas dunia atau Fortune Global 500.
Dalam daftar Fortune Global 500 terbaru, Pertamina menduduki peringkat 287 mengungguli beberapa perusahaan terkenal lainnya, seperti Repsol, Tesla, Danone, dan Coca-Cola.
Atas capaian itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengucapkan, selamat kepada semua jajaran dewan komisaris, direksi, sub holding pastinya para perwira Pertamina yang mampu bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menilik calon mitra Pertamina di Blok Rokan
"Tanpa kerja sama dan dukungan dari semua stakeholder Pertamina, maka tidak bisa tercapai. Ini membuktikan bahwa Pertamina di tengah kondisi pandemi yang sepanjang tahun 2020 dan terpukul karena triple shock yang terjadi masih mampu bekerja dengan baik dan optimal sehingga di akui secara global," kata Mamit ketika dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021).
Pertamina, kata Mamit, mampu melakukan terobosan dan inovasi di semua lini bisnis mereka dan berbuah manis dengan menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke Fortune 500.
"Dampak dari masuknya ke dalam Fortune 500 akan meningkatkan kepercayaan global dan juga investor kepada Pertamina yang bisa berdampak akan naiknya investasi terhadap pekerjaan yang sedang ataupun akan dilakukan oleh Pertamina," kata Mamit lagi.
Mamit menambahkan, mereka nantinya menjadi mudah untuk mencari partner karena tumbuhnya kepercayaan dari investor global.
Selain itu, dengan kontribusi Pertamina kepada Pemerintah sebesar Rp 199,8 triliun baik yang terdiri dari pajak, PNBP, dividen serta dari minyak mentah dan kondensat bagian negara membuktikan betapa pentingnya posisi Pertamina bagi negara.
"Pertamina juga sebagai BUMN yang menjalankan fungsi penugasan dari pemerintah untuk menjalankan public service obligation sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Ketersediaan akan energi seperti BBM dan LPG bisa tersalurkan dengan baik. Program BBM 1 harga juga terus dijalankan dalam rangka ketersediaan energi untuk wilayah 3T," jelas dia.
Baca Juga: GE dukung komitmen pemerintah dalam program transisi energi