kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laris, Kopi Mayora pernah dipalsukan di Filipina


Senin, 13 Maret 2017 / 20:32 WIB
Laris, Kopi Mayora pernah dipalsukan di Filipina


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Setelah enam tahun berjualan kopi sachet di Filipina, PT Mayora Indah Tbk akhirnya menjadi penguasa pasar. Namun, Sribugo Suratmo, Corporate Communication Division Head at PT Mayora Indah Tbk tidak memberi tahu berapa pangsa pasar yang diraih Mayora di Filipina.

Setelah beberapa tahun menguji selera pasar FIlipina, akhirnya Mayora menemukan apa yang dicari masyarakat setempat. Setelah itu barulah Mayora perlahan merangkak naik. “Karena waktu itu kopi dengan brown sugar jarang. Hanya di tempat tertentu seperti hotel yang menyediakan pilihan gula aren selain gula putih. Padahal mereka senang dengan taste gula aren,” ungkap Sribugo.

Selain mengetahui animo pasar, Mayora juga beradaptasi dengan apa yang menjadi perhatian masyarakat tersebut yakni gerakan ramah lingkungan. Salah satu caranya dengan menggunakan papan billboard Kopiko bertenaga surya. Pada malam hari. lampu billboard menyala dengan energi surya yang diserap sepanjang siang. Billboard tenaga surya ini kini sudah dipasang di 32 kota di Filipina.

Saking laris manisnya, perusahaan lokal Filipina bahkan pernah meniru Kopi Brown Coffee keluaran Mayora. Kejadian tersebut berlangsung di 2014. “Dibikin persis betul-betul sama oleh pemain lokal di sana. Setelah ketahuan kami adukan,” kata Sribugo.

Akibat pemalsuan tersebut, Mayora buru-buru mengganti desain kemasan Kopiko Brown Coffee. “Kami benahi pemasarannya. Kami sampai ganti packaging dan sosialiasi ulang produk kami,” kata Sribugo.

Pemalsuan tersebut tentu menimbul kerugian bagi Mayora. Namun, ujar Sribugo, karena hanya berlangsung kurang dari setahun, Mayora tidak rugi banyak.  Belajar dari pengalaman tersebut, kata Sribugo, Mayora jadi rajin melakukan kontrol pasar dan kerja sama dengan distributor lokal untuk memonitor produk yang beredar di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×