Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk memproyeksikan kenaikan pendapatan hingga 10,17% pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2013, emiten yang berkode saham LTLS ini berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 5,9 triliun. Nah, di tahun 2014 ini, perusahaan itu menargetkan mengantongi penjualan antara Rp 6 triliun - Rp 6,5 triliun.
Kenaikan penjualan ini selaras dengan permintaan produk kimia khusus oleh para pelaku industri yang semakin bertambah setiap tahun. "Di tahun ini, kondisi bisnis saya yakin lebih baik," ujar Herman Santoso, Direktur Operasional PT Lautan Luas Tbk, belum lama ini.
Peningkatan kelas menengah di dalam negeri yang mencapai 2,5 juta jiwa per tahun merupakan potensi yang bagus. Maklum, kelas ini merupakan kalangan yang paling konsumtif dibanding kelas lain. Sehingga, kenaikan konsumsi ikut mendorong permintaan terhadap produk kimia khusus.
Dari semua lini bisnis milik Lautan Luas, divisi distribusi masih akan menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan. Sekitar 60% kontribusi pendapatan perusahaan ini masih disumbang oleh bisnis ini.
Di divisi distribusi, konsumen terbesar yang menyumbang sekitar 26% pendapatan berasal dari industri logam, pertambangan, dan minyak. Menyusul kemudian adalah permintaan dari sektor pertanian, kimia, pengolahan air, serta plastik, dan karet.
Saat ini, perusahaan itu juga sedang giat-giatnya mendongkrak kinerja divisi manufakturing. Misalnya, dengan meningkatkan kapasitas produksi salah satu anak usahanya, yakni PT Lautan Natural Kremindo dari sebelumnya 21.600 ton krimer per tahun menjadi 60.000 ton per tahun.
Selain itu, ada ekspansi PT Metabisulphite Nusantara yang akan meningkatkan kapasitas produksi sodium metabisulphite dari sebelumnya 6.000 ton per tahun menjadi 30.000 ton per tahun.
Tahun lalu, Lautan Luas menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure sebesar Rp 200 miliar. Belanja modal tersebut untuk ekspansi pabrik pengolahan air bersih milik perusahaan afiliasinya, PT Kujang Tirta Sarana. LTLS berencana menambah kapasitas produksi pabrik dari 270 meter kubik per jam menjadi 360 meter kubik per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News