Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) meneruskan agenda ekspansi sembari mengejar pertumbuhan pendapatan hingga 12% pada akhir tahun ini.
Pada semester pertama 2025, performa LTLS di atas ekspektasi dengan mencetak pertumbuhan pendapatan 13,78% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 3,70 triliun menjadi Rp 4,21 triliun.
Hanya saja, pertumbuhan pendapatan LTLS tidak diikuti dengan perolehan laba bersih yang mengalami penurunan 41,71% (yoy) dari Rp 136,56 miliar menjadi Rp 79,60 miliar hingga Juni 2025. Laba bersih LTLS ikut tertekan oleh kenaikan beban usaha dan beban keuangan, serta penurunan pendapatan operasi lain.
Investor Relation Manager Lautan Luas, Eurike Hadijaya Sulendra menyampaikan LTLS masih dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi global yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Di tengah situasi tersebut, LTLS masih bisa mendongkrak pendapatan, terutama karena peningkatan volume penjualan dari segmen distribusi dan manufaktur.
Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Tapi Laba Lautan Luas (LTLS) Turun 41,71% pada Semester I-2025
Sementara itu, gross margin LTLS dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti volatilitas pasar kimia serta kenaikan beberapa biaya produksi. Eurike juga mengungkapkan, salah satu penyebab penurunan laba bersih LTLS adalah penjualan idle asset di Vietnam yang dilakukan pada tahun 2024.
Memasuki semester II-2025, LTLS tetap mewaspadai potensi ketidakpastian akibat dinamika ekonomi maupun geopolitik global yang masih berlangsung. Di tingkat nasional, LTLS berharap penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia serta kucuran stimulus dari pemerintah bisa menjadi katalis positif bagi pemulihan ekonomi domestik.
Dampaknya diharapkan bisa mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat, yang pada akhirnya turut mendukung pertumbuhan permintaan terhadap produk dan layanan LTLS. Melalui ekspektasi dan momentum tersebut, LTLS menargetkan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 9% - 12%.
"Di tengah ketidakpastian global, baik ekonomi maupun geopolitik, LTLS tetap menjaga kehati-hatian dalam pengelolaan risiko. Termasuk fluktuasi nilai tukar dan biaya logistik, guna mempertahankan profitabilitas dan kesinambungan pertumbuhan," kata Eurike saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (1/8).
Strategi Ekspansi LTLS
Dari sisi ekspansi, strategi bisnis LTLS masih berfokus pada pengembangan usaha di lima industri. Meliputi pengolahan air, food ingredients, kimia dasar & khusus, personal care, dan logistik dengan menyasar pasar domestik maupun internasional.
Ekspansi dilakukan dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. "Setiap ekspansi dilakukan berdasarkan riset kelayakan guna memastikan daya saing dan profitabilitas, serta didukung kolaborasi dengan tim pemasaran dalam menciptakan produk bernilai tambah dan kompetitif," imbuh Eurike.
Eurike lantas menyoroti fokus ekspansi LTLS pada bisnis pengolahan air dan food ingredients. Di bisnis pengolahan air, pada Maret 2025 LTLS telah menyelesaikan akuisisi tambahan sebesar 21% pada PT Lautan Organo Water (LOW), sehingga meningkatkan total kepemilikan saham LTLS menjadi 70%.
Aksi korporasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang LTLS memperkuat portofolio bisnis pengelolaan air, yang mencakup pengolahan air bersih maupun air limbah. LTLS berkomitmen untuk memperkuat kapabilitas serta memperluas jaringan layanan di bidang engineering, procurement, and construction (EPC), serta operation, maintenance, and monitoring (OMN) untuk sistem pengolahan air.
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) Tebar Dividen Rp 45 per Saham, Simak Targetnya pada 2025
Strategi itu diharapkan dapat meningkatkan daya saing serta memperkuat posisi LTLS sebagai penyedia solusi terintegrasi di sektor pengolahan air. "Ke depan, Perseroan akan memprioritaskan perluasan jaringan pelanggan, khususnya perusahaan berskala menengah hingga besar di sektor pengelolaan air, baik di pasar domestik maupun internasional yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan," terang Eurike.
Selain itu, LTLS berencana untuk memperluas lini bisnis food ingredients melalui entitas anak yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Pengembangan usaha dilakukan dengan meluncurkan produk-produk baru sebagai upaya memenuhi permintaan pasar yang semakin berkembang.
Strategi ekspansi LTLS pada tahun ini akan disokong dengan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 200 miliar. Pada semester I-2025, LTLS telah menyerap capex sekitar Rp 100 miliar, yang sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan fasilitas logistik serta infrastruktur di segmen food ingredients.
"Pada semester II-2025, belanja modal Perseroan akan tetap difokuskan pada pengembangan dan ekspansi di segmen food ingredients guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," tandas Eurike.
Selanjutnya: Google Harus Bayar Rp206 Juta kepada Pria Ini Akibat Foto Telanjang di Street View
Menarik Dibaca: Vasanta Lanjutkan Proyek Hunian Casacomo di Depok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News