Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja top line dan bottom line PT Lautan Luas Tbk (LTLS) tidak sejalan pada separuh pertama tahun ini. Pendapatan LTLS mampu tumbuh 13,78% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 3,70 triliun menjadi Rp 4,21 triliun.
Pertumbuhan pendapatan mendongkrak beban pokok pendapatan LTLS sebanyak 16,39% (yoy) menjadi Rp 3,55 triliun. Hasil ini membawa LTLS mengantongi laba kotor sebesar Rp 663,99 miliar, naik 1,48% dibandingkan laba kotor pada semester I-2024, yang kala itu senilai Rp 654,30 miliar.
Dalam periode enam bulan 2025, beban usaha LTLS meningkat 7,41% (yoy) menjadi Rp 504,30 miliar. Sebaliknya, pendapatan operasi lain LTLS merosot 43,77% (yoy) dari Rp 91,80 miliar menjadi Rp 51,61 miliar.
Hasil tersebut membuat laba usaha LTLS menyusut 23,98% (yoy) dari Rp 272,11 miliar menjadi Rp 206,84 miliar hingga Juni 2025. Pada periode yang sama, LTLS menanggung beban keuangan sebesar Rp 57,02 miliar atau melonjak 30,71% dibandingkan beban keuangan pada semester I-2024.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Ancol (PJAA) Melorot di Semester I-2025, Cek Prospeknya
LTLS membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 96,27 miliar. Anjlok 31,84% dibandingkan laba periode berjalan pada semester I-2024, yang kala itu mencapai Rp 141,25 miliar.
Hingga Juni 2025, LTLS meraih laba bersih sebesar Rp 79,60 miliar. Menyusut 41,71% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk LTLS pada semester I-2024, yang kala itu sebesar Rp 136,56 miliar.
Sebagai informasi, LTLS merupakan emiten yang bergerak di bisnis bahan kimia dan fine ingredients. LTLS menjalankan usaha manufaktur dan distribusi bahan kimia khusus & dasar yang terintegrasi.
Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Investor Relation Officer Lautan Luas, Eurike Hadijaya Sulendra mengungkapkan pada tahun ini LTLS tetap fokus pada pengembangan usaha di lima pilar utama.
Meliputi pengolahan air, food ingredients, kimia dasar & khusus, personal care, dan logistik. LTLS akan mengembangkan usaha di pasar domestik maupun internasional, dengan prioritas pada wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
LTLS pun berencana melakukan diversifikasi dengan penambahan produk baru di segmen distribusi maupun manufaktur. Melalui entitas anak, LTLS melakukan penetrasi ke pasar internasional untuk sejumlah segmen produk seperti food & beverage, water treatment, dan kimia.
"Pada tahun ini, Perseroan dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi global yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Namun Perseroan terus berupaya dan berkomitmen mencetak pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memastikan stabilitas proses bisnis," ungkap Eurike.
LTLS menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar. Sebagian besar akan digunakan untuk pembelian mesin produksi food ingredients dan rejuvenasi fasilitas perusahaan, yang meliputi mesin, peralatan, dan bangunan, serta penambahan kendaraan untuk kegiatan bisnis di segment support & services.
"Sumber pendanaannya akan menggunakan kombinasi dari dana internal dan eksternal. Realisasi atas capex ini akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang berjalan," kata Eurike.
Baca Juga: Melihat Prospek Kinerja KOMPAS100 di Sisa Tahun 2025 Usai Rebalancing
Selanjutnya: Pendapatan dan Laba Ancol (PJAA) Melorot di Semester I-2025, Cek Prospeknya
Menarik Dibaca: Telkom Hadirkan Layanan Digital untuk Efisiensi Koperasi Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News