Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) meneruskan agenda pengembangan usaha pada semester II-2025. Fokus LTLS mencakup ekspansi pada segmen bisnis pengolahan air dan campuran bahan makanan (food ingredients).
Investor Relation Manager Lautan Luas, Eurike Hadijaya Sulendra mengungkapkan LTLS telah menggelar ekspansi di bisnis pengolahan air sejak awal tahun ini. Pada Maret 2025, LTLS telah menyelesaikan akuisisi tambahan sebesar 21% saham PT Lautan Organo Water (LOW).
Aksi tersebut meningkatkan total kepemilikan saham LTLS menjadi 70%, sehingga secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas LOW. "Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan dalam memperkuat portofolio bisnis di sektor pengelolaan air, mencakup pengolahan air bersih maupun air limbah," ungkap Eurike saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/8).
LTLS berkomitmen memperkuat kapabilitas serta memperluas jaringan layanan di bidang Engineering, Procurement, and Construction (EPC), serta operation, maintenance, and monitoring (OMN) untuk sistem pengolahan air. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing serta memperkuat posisi LTLS sebagai penyedia solusi terintegrasi di sektor pengolahan air.
Baca Juga: Mitra Adiperkasa (MAPI) Raup Laba Rp 960,92 Miliar pada Semester I-2025
"Ke depan, Perseroan akan memprioritaskan perluasan jaringan pelanggan. Khususnya perusahaan berskala menengah hingga besar di sektor pengelolaan air, baik di pasar domestik maupun internasional, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan," terang Eurike.
Di samping itu, LTLS berencana memperluas lini bisnis food ingredients dengan meluncurkan produk-produk baru sebagai upaya memenuhi permintaan pasar yang semakin berkembang. LTLS menggelar strategi ekspansi ini melalui entitas anak yang bergerak di sektor makanan dan minuman.
LTLS mengucurkan investasi yang cukup signifikan dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) untuk ekspansi di segmen bisnis ini. Eurike memberikan gambaran, LTLS telah merealisasikan capex sekitar Rp 100 miliar hingga semester I-2025.
Sebagian besar dari serapan capex tersebut dialokasikan untuk pengembangan fasilitas logistik serta infrastruktur di segmen food ingredients. Sebagai informasi, LTLS menyiapkan total capex sekitar Rp 200 miliar sepanjang tahun ini.
"Pada semester II-2025, belanja modal Perseroan akan tetap difokuskan pada pengembangan dan ekspansi di segmen food ingredients guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," imbuh Eurike.
Target Pertumbuhan 2025
Eurike menambahkan, strategi ekspansi LTLS akan mencakup pengembangan usaha di lima industri utama. Selain pengolahan air dan food ingredients, rencana ekspansi LTLS juga menyasar segmen bisnis kimia dasar & khusus, personal care, dan logistik.
Strategi ekspansi LTLS membidik pasar domestik maupun internasional, dengan prioritas pada wilayah dengan potensi pertumbuhan tinggi. "Setiap ekspansi dilakukan berdasarkan riset kelayakan guna memastikan daya saing dan profitabilitas, serta didukung kolaborasi dengan tim pemasaran dalam menciptakan produk bernilai tambah dan kompetitif," jelas Eurike.
Baca Juga: Semester I-2025, Arkora Hydro (ARKO) Catatkan Laba Rp 36,9 Miliar
Eurike pun menyoroti tantangan dari ketidakpastian global, baik ekonomi maupun geopolitik. Di tengah kondisi itu, LTLS akan menjaga kehati-hatian dalam pengelolaan risiko. Termasuk fluktuasi nilai tukar dan biaya logistik, guna mempertahankan profitabilitas dan kesinambungan pertumbuhan.
Berkaca dari kinerja semester I-2025, LTLS mencetak pertumbuhan pendapatan sebanyak 13,78% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 3,70 triliun menjadi Rp 4,21 triliun. Di tengah kondisi ketidakpastian, pendapatan LTLS masih bisa tumbuh, terutama terdongkrak oleh kenaikan volume penjualan dari segmen distribusi dan manufaktur.
Hanya saja, pertumbuhan pendapatan ini tidak diikuti dengan perolehan laba bersih LTLS yang mengalami penurunan 41,71% (yoy) dari Rp 136,56 miliar menjadi Rp 79,60 miliar hingga Juni 2025. Laba bersih LTLS ikut tertekan oleh kenaikan beban usaha dan beban keuangan, serta penurunan pendapatan operasi lain.
Eurike menambahkan, capaian gross margin LTLS terpengaruh oleh beberapa faktor seperti volatilitas pasar kimia serta kenaikan beberapa biaya produksi. Selain itu, penurunan laba bersih juga disebabkan oleh adanya penjualan idle asset di Vietnam yang dilakukan pada tahun 2024.
Pada semester II-2025, LTLS tetap mewaspadai potensi ketidakpastian akibat dinamika ekonomi maupun geopolitik global yang masih berlangsung. Di dalam negeri, LTLS berharap kebijakan suku bunga Bank Indonesia serta implementasi program stimulus pemerintah dapat menjadi katalis positif bagi pemulihan ekonomi serta mendorong peningkatan daya beli dan konsumsi, yang pada akhirnya turut mendukung pertumbuhan permintaan terhadap produk dan layanan LTLS.
Dengan ekspektasi tersebut, Eurike optimistis LTLS akan mampu mengejar target pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 9% - 12% pada tahun 2025. "Memasuki semester II-2025, Perseroan terus mengupayakan pencapaian kinerja yang solid dan berkelanjutan, seiring dengan tren pemulihan di sejumlah sektor utama pelanggan," tandas Eurike.
Baca Juga: Laba ACES Turun Hampir 20% di Semester I-2025, Meski Penjualan Naik Tipis
Selanjutnya: Pelita Air Buka Rute Internasional Perdana, Beroperasi 18 Agustus 2025
Menarik Dibaca: Apakah Bagus Makan Apel untuk Diet Menurunkan Berat Badan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News