Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) optimistis pendapatan dapat meningkat 15% pada tahun 2022. Begitu juga dari sisi bottom line, diharapkan tumbuh sejalan dengan kenaikan proyeksi pendapatan.
Investor Relation Lautan Luas Eurike Hadijaya mengatakan, pertumbuhan kinerja perseroan tahun ini didorong membaiknya perekonomian Indonesia pasca pemulihan dari kondisi pandemi Covid-19.
"Hampir 90% dari penjualan kami pada semester I-2022 adalah untuk pasar Indonesia, di mana ingredients dan juga bahan kimia yang dijual terutama untuk melayani pelanggan yang bergerak di industri food and beverage (F&B) personal & home care, animal feed & nutrition, water treatment, serta berbagai industri lainnya," ujar Eurike, ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (27/9).
Baca Juga: Pefindo Pertahankan Rating idA untuk Obligasi Lautan Luas (LTLS)
Untuk diketahui, kinerja ciamik perusahaan sudah mulai terlihat sejak periode enam bulan pertama tahun ini. Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan LTLS tercatat tumbuh 32% menjadi Rp 4,06 triliun, dari semula Rp 3,07 triliun pada enam bulan pertama tahun 2021.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut terkerek menjadi Rp 180,81 miliar. Di mana, pada tahun sebelumnya laba bersih LTLS hanya mencapai Rp 77,34 miliar.
Dia menjelaskan, pendapatan dari segmen bisnis distribusi tercatat memberikan kontribusi terbesar tahun ini, yang mencapai 49% dari total pendapatan. Segmen bisnis ini berhasil tumbuh 38% yang utamanya didorong oleh permintaan dari industri animal feed dan juga agriculture.
"Kemudian diikuti dengan kontribusi dari segmen manufaktur sebesar 44% dari total pendapatan dengan pertumbuhan 25%," sambungnya.
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) Atur Strategi untuk Pertahankan Kinerja di Tengah Gejolak Ekonomi
Guna memaksimalkan bisnis, LTLS disebut Eurike tetap fokus pada pengembangan pasar untuk produk eksisting, yang menyediakan bahan baku dan produk kimia bagi pabrikan yang bergerak di industri F&B, personal home care serta water treatment.
Selain itu, di tahun ini LTLS juga masih fokus pada segmen manufaktur. Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengembangkan segmen ini antara lain, mempertahankan tingkat utilisasi ideal pada beberapa unit usaha manufaktur dan juga meningkatkan utilisasi pada unit usaha yang memproduksi bahan kimia untuk deterjen dan keramik.
"Yang baru selesai melakukan peremajaan dan ekspansi pada awal 2022 lalu sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi," sambungnya.
Di tahun 2022 ini LTLS menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 200 miliar yang utamanya digunakan untuk segmen manufaktur.
"Budget yang kami canangkan di 2022 untuk capex sekitar hampir Rp 200 miliar, dengan realisasi sekitar 70% terhadap budget semester I-2022 dan terutama digunakan untuk segmen manufaktur," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
