Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2018, PT Lautan Luas Tbk menorehkan pertumbuhan pendapatan 1,17% year on year (yoy) menjadi Rp 1,73 triliun. Pencapaian pertumbuhan itu memang masih mini. Namun, mereka tetap memegang target pertumbuhan pendapatan antara 15%-20% tahun ini.
Strategi Lautan Luas adalah meningkatkan kualitas produk. "Target bottom line mungkin linier, tidak bisa kami pastikan karena ada banyak faktor," kata Herman Santoso, Direktur Operasional PT Lautan Luas Tbk, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di kantor Lautan Luas, Jumat (11/5).
Sebagai perbandingan, tahun lalu Lautan Luas mencetak pendapatan Rp 6,59 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih Rp 149,89 miliar. Masing-masing tumbuh 2,33% yoy dan 149,44% yoy.
Sejalan dengan upaya mengejar pertumbuhan kinerja, Lautan Luas menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 200 miliar. Sumbernya berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Perusahaan berkode saham LTLS di Bursa Efek Indonesia tersebut akan menggunakan capex untuk mendanai peningkatan kapasitas produksi setiap pabrik anak usaha.
Lautan Luas memiliki 17 fasilitas manufaktur. Perinciannya, 14 di Indonesia, dua di China dan satu di Vietnam.
Lautan Luas menjalankan aneka bisnis mulai dari produksi krimer, pengolahan air, penjualan bahan kimia dan perawatan air atau water treatment. Mereka juga menghasilkan bahan baku produk perawatan tubuh dan menjalankan bisnis agri.
Khusus untuk krimer, lautan Luas mengoperasikan pabrik berkapasitas terpasang 61.600 ton per tahun. Target mereka adalah meningkatkan utilitas pabrik dari 50% saat ini menjadi 70%.
Selain aneka bisnis tadi, Lautan Luas juga tengah getol memasarkan produk Fiber Creme. "Salah satu produk yang kami terus genjot yakni merek Fiber Creme," kata Ridwan Adipoetra, Head of Corporate Communications PT Lautan Luas Tbk.
Fiber Creme merupakan bahan makanan yang terbuat dari serat sayuran, oligosakarida dan minyak kelapa. Mayoritas pelanggannya adalah perusahaan kopi dan sereal. Bisnis tersebut berjalan melalui PT Lautan Natural Krimerindo.
RUPST Lautan Luas menyepakati pembagian dividen
Rp 30 per saham atau total sekitar Rp 45,5 miliar dari laba bersih tahun lalu. Selanjutnya, perincian penggunaan sisa laba bersih terdiri dari
Rp 104,3 miliar sebagai saldo laba dan Rp 200 juta sebagai dana cadangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News