Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan adanya gangguan teknis data center di Pusat Data dan Informasi sehingga berdampak pada terganggunya layanan publik Barantan di seluruh unit kerjanya.
Adanya gangguan ini menyebabkan seluruh sistem dan aplikasi Kementan tidak dapat diakses, termasuk adanya gangguan pada layanan karantina berupa permohonan pemeriksaan karantina secara daring atau PPK Online dan penerbitan sertifikat karantina secara elektronik.
Untuk mengatasi hal ini, Kementan pun memberikan layanan manual kepada pengguna jasa karantina baik eksportir, importir dan lalu lintas domestik yang sebelumnya dapat melakukan transaksi secara daring.
PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) pun membenarkan adanya kendala pada system di Kementan yang sedang di perbaiki. Perusahaan menyebut, yang terganggu saat ini adalah kontainer karantina, untuk penyelesaian agar bisa dilepas saat ini sedang ada koordinasi dengan KP karantina.
Baca Juga: Pembangunan Terminal Kijing sudah lampaui 55% hingga semester I-2020
"Dampaknya penumpukan kontainer karantina menjadi lebih lama dari biasanya. Namun, karena pemeriksaan dilaksanakan di Lini II tidak di terminal maka tidak mengganggu kegiatan bongkar muat kapal," ujar Sekretaris Perusahaan IPC Shanti Puruhita kepada Kontan.co.id, Selasa (7/7).
Arif Suhartono, Direktur Utama IPC menambahkan, dengan adanya gangguan tersebut tidak berdampak kepada pemrosesan barang hanya ada keterlambatan dari penggunaan sistem menjadi manual.
"Info dari kepala Barantan Tanjung Priok memang benar dari Minggu (5/7) sistem down tapi kegiatan bongkar muat tetap bisa berjalan menggunakan manual per hari bisa 60-70 an kontainer dilakukan. Proses barang masih berjalan lancar," kata Arif.
Saat ini Barantan tengah berupaya memperbaiki gangguan ini, dan secara bertahap aplikasi layanan karantina telah dapat diakses secara normal kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News