Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih dibayangi pandemi, momentum Lebaran Idul Fitri tahun ini kembali mendongkrak tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan atau mal yang dikelola sejumlah emiten. Seiring dengan kunjungan yang meningkat, tingkat penjualan peritel juga ikut melesat.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) misalnya, mencatatkan pertumbuhan tingkat kunjungan dan penjualan dari para tenant. Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PWON Minarto Basuki bahkan menyampaikan bahwa lebaran 2021 dapat dikatakan sebagai momentum kebangkitan kembali bisnis ritel.
Sebab, sejak H-14 atau minggu kedua ramadan, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan sudah mendekati tahun 2019 atau sebelum pandemi covid-19. Minarto memberikan gambaran, jika dibandingkan dengan estimasi sales para tenant pada Mei 2020 lalu, sales pada bulan Mei tahun ini diperkirakan meningkat hingga lima kali lipat.
Baca Juga: Kunjungan meningkat, omzet peritel dan penyewa pusat belanja naik hingga 30%
Hal itu terjadi lantaran tingkat kunjungan dan penjualan pada Mei tahun lalu terpangkas sangat dalam seiring pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan minimnya mobilitas masyarakat pada masa awal pandemi.
"Perkirakan kami sales para tenant di Mei 2021 bisa mencapai hingga lima kalinya, karena waktu itu sales Mei 2020 turun drastis tinggal 20%-nya, seiring diberlakukannya PSBB. Jika dibandingkan kondisi pra-pandemi, tingkat penjualan di masa Lebaran ini sudah mendekati pencapaian 2019," ungkap Tulus saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (16/5).
Tulus berharap, Lebaran bisa menjadi momentum dan titik balik pulihnya bisnis ritel. Namun, semua itu akan bergantung terhadap penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi masyarakat. Termasuk regulasi pembatasan sosial yang akan berdampak pada operasional pusat perbelanjaan.
"Jika paska Lebaran tidak terjadi ledakan kasus Covid-19 dan pusat perbelanjaan tetap bisa beroperasi normal, kami percaya bahwa bisnis retail akan tetap bergairah menuju pemulihan seperti sebelum pandemi," sambung Tulus.
Adapun bisnis pusat perbelanjaan PWON ditopang oleh beberapa mall terkemuka, seperti Kota Kasablanka dan Gandaria City di Jakarta, serta Tunjungan City dan Pakuwon Mall di Surabaya. Berikutnya, ada Hartono Mall Yogyakarta, Hartono Mall Solo, Royal Plaza Surabaya hingga Blok M Plaza di Jakarta.
"Kami tetap memastikan penerapan prokes di setiap mall PWON, selain juga tentunya mematuhi ketentuan Pemerintah untuk batasan 50% buat F&B tenants maupun batasan pengunjung di setiap toko," ungkap Minarto
Tak hanya PWON, kenaikan jumlah pengunjung mall juga dirasakan oleh PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Direktur Independen CTRA Tulus Santoso mengungkapkan, kenaikan berkisar di level 20%-30% dibandingkan hari normal. Hal itu juga telah memperhitungkan jam operasional dan pembatasan kapasitas sesuai protokol kesehatan (Prokes).
Kenaikan tingkat pengunjung juga sudah memperkirakan dampak dari kebijakan larangan mudik. "Dampak larangan mudik di Jabodetabek dan daerah sama saja, visitor ada kenaikan 20%-30%. Namun tetap ada pembatasan dengan menjalankan prokes sesuai ketentuan" kata Tulus.
Adapun, portofolio bisnis pusat perbelanjaan CTRA ditopang oleh lima mall, yakni Lotte Shopping Avenue Ciputra World Jakarta, Mal Ciputra Jakarta, Mall Ciputra World Surabaya, Mal Ciputra Semarang, dan Mal Ciputra CitraRaya Tangerang.
Dihubungi terpisah, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo mengatakan, kunjungan mall memang meningkat kendati masih belum sama seperti masa pra-pandemi. Yang pasti, tingkat kunjungan tahun ini lebih baik dibandingkan masa lebaran tahun lalu.
"Kunjungan memang meningkat banyak tapi masih belum seperti level lebaran pra pandemi. Kondisi masih kondusif walau terjadi peningkatan lumayan, kami buka seperti biasa kecuali hari H lebaran setengah hari," terang Olivia.
Adapun MTLA memiliki portofolio di segmen pusat perbelanjaan seperti di Metropolitan Mall Bekasi, Grand Metropolitan, dan Metropolitan Mall Cileungsi. Olivia memastikan, mal MTLA tetap beroperasi mengikuti prokes yang diatur pemerintah.
Menurut Olivia, pertumbuhan jumlah pengunjung pada momentum lebaran belum tentu akan berlanjut setelahnya. Meski begitu, dia berharap kondisi ritel akan terus merangkak naik hingga pulih seperti sebelum pandemi covid-19.
"Peningkatan pengunjung saya pikir hanya terjadi dalam momentum lebaran ini. Untuk hari-hari biasa selanjutnya saya harap ada peningkatan kunjungan tapi belum seperti pra-pandemic level," pungkas Olivia.
Selanjutnya: Laba bersih Ciputra Development (CTRA) naik 37% pada kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News