Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adanya konsumsi yang rendah, Desianto bilang peluang konsumsi masyarakat Indonesia masih potensial. Ditambah juga harga ayam dan telur yang terjangkau serta penerimaan masyarakat akan daging ayam yang luas.
Walaupun ada banyak katalis positifnya bukan berarti industri polutry akan mulus. Salah satu tantangan yang harus dihadapi industri pakan ternak sudah mulai di awal tahun ini.
Baca Juga: Virus corona menyengat IHSG, ini kata analis MNC Sekuritas
Dunia digegerkan dengan wabah 2019-nCoV atau virus Corona Wuhan yang membuat perekonomian global diproyeksikan melambat.
Desianto bilang proyeksi perlambatan ekonomi global mungkin saja berpengaruh terhadap daya beli masyarakat tapi tidak signfikan.
"Mengingat 93% pakan yang diproduksi untuk ayam. Adapun ayam memberikan kontribusi signifikan terhadap konsumsi protein hewani bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Harga saham longsor di pekan lalu, ini PER dan PBV saham emiten poultry dan ayam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News