Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memutuskan untuk melepas Blok Makassar Strait dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
Pemerintah mengklaim keputusan tersebut tidak akan mempengaruhi proyek IDD tersebut. "Dilepasnya Makassar Strait tidak berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian POD (Plan of Development) IDD," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, Rabu (11/7).
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, dengan keputusan tersebut maka Chevron hanya akan mengelola Blok Ganal dan Blok rapak. Blok Rapak akan habis kontrak pada 2027 dan Blok Ganal habis kontrak pada 2028.
Dengan hanya mengelola kedua blok migas tersebut, maka biaya proyek IDD seharusnya bisa turun. Namun Amien bilang SKK Migas dan Chevron tengah menghitung ulang biaya proyek IDD terutama untuk tahap kedua yaitu pengembangan Lapangan Gendalo-Gehem yang berada di Blok Ganal dan Rapak.
Revisi POD I untuk pengembangan Lapangan Gendalo-Gehem sudah diberikan oleh Chevron kepada SKK Migas. Dalam POD tersebut, Chevron menggabungkan pengembangan ketiga blok yaitu Blok Makassar Strait dengan Lapangan Maha, Blok Ganal dengan Lapangan Gendalo, Gehem, dan Ganda, serta Blok Rapak yang didalamnya ada Lapangan Gehem dan Bangka.
"Kemarin pre-FED atau engineering studi sudah selesai termasuk ke Lapangan Maha (Makassar Strait). POD dirancang berdasarkan engineering studi itu, sekarang lagi diubah kalau Maha tidak masuk artinya pipanya tidak disambung, sub surface tidak kembangkan. Nanti hitungannya jadi berapa sedang dihitung," kata Amien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News