Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TikTok terus memperluas perannya bukan hanya sebagai platform hiburan, tetapi juga sebagai ekosistem digital yang mendorong dampak sosial.
Melalui peluncuran program TikTok Change Makers 2025 dan fitur donasi baru, perusahaan mempertegas strategi bisnisnya di ranah creator economy sekaligus memperluas model monetisasi berbasis komunitas.
Memasuki tahun kedua, TikTok Change Makers 2025 menghadirkan 50 kreator global yang dinilai memiliki misi sosial di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, hingga pangan berkelanjutan. Dari Indonesia, beberapa nama yang terpilih antara lain Jerhemy Owen Wijaya (@jerhemynemoo), Fransiska Priscillia Christie (@christiebasil), dan Dennis Guido (@naktekpang).
Baca Juga: Lewat MotoGP, Astra Otoparts Bidik Pertumbuhan Pasar Global
Para kreator ini akan mendapatkan dukungan berupa pelatihan, sumber daya, serta akses jejaring untuk mengembangkan misi sosial mereka.
Secara industri, langkah ini menegaskan upaya TikTok memposisikan diri sebagai platform social impact yang memiliki value proposition berbeda dengan kompetitornya.
Menurut Kim Farrell, Global Head of Creators di TikTok, perusahaan berkomitmen membekali kreator dengan alat dan peluang agar mereka dapat menginspirasi perubahan nyata sekaligus memperkuat keterlibatan komunitas.
"Memasuki kolaborasi bersama para Change Makers tahun ini, kami terus berkomitmen untuk membekali kreator dengan beragam alat, sumber daya, dan peluang agar mereka dapat terus menginspirasi perubahan dan membawa dampak positif di seluruh dunia," ujarnya dalam keterangann tertulis, Rabu (1/10).
Selain program kreator, TikTok juga memperkenalkan fitur amplifikasi donasi. Melalui fitur ini, kreator dapat meluncurkan kampanye penggalangan dana, sementara pengguna lain dapat ikut menggaungkan dengan menambahkan tautan atau stiker donasi dalam konten mereka.
TikTok juga meluncurkan donation hub di aplikasi untuk mempermudah akses ke berbagai kampanye amal. Fitur ini menjadi pintu masuk baru bagi TikTok dalam mengintegrasikan teknologi konten dengan filantropi digital.
Bagi industri digital, strategi ini memperluas ruang monetisasi di luar iklan tradisional dan live shopping. Dengan menghubungkan kreator, komunitas, dan organisasi nirlaba, TikTok menciptakan ekosistem di mana engagementsosial dapat langsung bertransformasi menjadi kontribusi nyata. Inisiatif ini juga berpotensi memperkuat loyalitas pengguna dan meningkatkan citra platform di tengah persaingan global.
TikTok menekankan, model ini sejalan dengan tren global di mana platform media sosial berkembang menjadi pusat social commerce dan social impact. Dalam konteks Indonesia, keberadaan kreator seperti Owen, Christie, dan Dennis menjadi bukti bagaimana kreator lokal bisa mendapatkan panggung global sekaligus membuka jalur kolaborasi lintas sektor.
Baca Juga: Lebih dari 10.000 Pelaku UMKM Manfaatkan Saku Bisnis Milik Bank Raya
Selanjutnya: Intip Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Kamis 2 Oktober 2025, Ada Peluang Baru?
Menarik Dibaca: Intip Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Kamis 2 Oktober 2025, Ada Peluang Baru?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News