Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sebanyak 90,68% produk Indonesia kini bebas bea masuk ke pasar Peru melalui implementasi Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).
Perjanjian dagang ini mencakup 7.257 pos tarif (PT) dari total PT Peru, mencakup produk prioritas seperti kendaraan bermotor, alas kaki, tekstil, kelapa sawit, dan refrigerator/pendingin.
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, menjelaskan sebagian besar tarif akan langsung menjadi 0% sejak hari pertama implementasi, sementara sisanya akan menyusul dalam 2–3 tahun ke depan.
“Hampir semuanya akan menjadi 0%,” ujar Djatmiko dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga: Presiden Peru Ungkap Isi Kesepakatan IP-CEPA, Buka Investasi dan Perluas Perdagangan
Sepuluh komoditas utama yang mendapat manfaat langsung dari perjanjian ini antara lain kendaraan bermotor, alas kaki berbahan tekstil, alas kaki berbahan karet/plastik, alas kaki berbahan kulit, sawit dan turunannya, margarin, lemari pendingin, kertas dan karton, cengkeh, serta mesin cetak.
Pada 2024, nilai ekspor otomotif Indonesia ke Peru mencapai US$ 120,8 juta, ditopang alas kaki US$ 21,8 juta, dan sawit US$ 21,4 juta. Produk manufaktur elektronik juga membukukan ekspor senilai US $ 16,5 juta.
IP-CEPA sendiri diproyeksikan dapat mendirong ekspor Indonesia hingga US$ 5 miliar, memperluas akses pasar di Peru dan kawasan Amerika Latin, serta meningkatkan daya saing produk nasional.
Baca Juga: Presiden Peru Dina Boluarte Tiba di Indonesia, Bakal Teken IP CEPA
Sebaliknya, Peru mendapatkan akses bebas tarif untuk 92,26% pos tarif di Indonesia, termasuk produk anggur, ekstrak nabati, kakao, citrus, dan buah segar lainnya.
Dengan posisi strategis Peru di Amerika Latin dan hubungan dagang yang saling melengkapi, Djatmiko optimistis IP-CEPA akan menjadi katalis peningkatan ekspor Indonesia, termasuk bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin menjangkau pasar baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News