Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), lifting migas sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina belum optimal termasuk Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES dan PHE ONWJ.
Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf bilang tidak optimalnya lifting juga dipengaruhi oleh produksi. "Secara produksi, rata-rata juga belum mencapai target APBN 2019," ungkap Nanang, Senin (5/8).
Lebih jauh Nanang memastikan, sejumlah minyak hasil produksi belum terangkut akibat jadwal pengangkutan yang beragam dari kapal tanker.
Baca Juga: Penjualan Communication Cable Systems (CCSI) turun 16% di semester I 2019
Mengutip data SKK Migas, lifting minyak PT Pertamina EP pada semester I tercatat sebesar 75.293 barel oil per day (bopd) atau 89% dari target APBN 2019 sebesar 85.000 bopd. Sementara itu, lifting gas tercatat sebesar 768 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau sebesar 95% dari target APBN 2019 sebesar 810 MMscfd.
Nanang menyebut pada semester II, Pertamina EP akan mempercepat kinerja lifting. Pertamina EP juga berniat mempercepat produksi dengan menggencarkan pemboran sumur. "Pemboran sumur baru terealisasi 40% serta upaya menahan low dan off dari sumur-sumur eksisting," kata Nanang.
Asal tahu saja, Pertamina EP menargetkan pemboran 100 sumur pengembangan hingga akhir tahun 2019. Sejauh ini, telah dilakukan pemboran untuk 46 sumur dan Pertamina EP tengah melakukan pemboran 10 sumur pengembangan. Hingga akhir tahun nanti, masih ada target pemboran sebanyak 44 sumur tersisa.
Baca Juga: Serba-serbi upaya menutup dan menghalau minyak akibat kebocoran Sumur YYA-1 Blok ONWJ
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati menyebut belum optimalnya lifting PHE OSES dan PHE ONWJ bergantung pada produksi. "Saat ini kita masih terus mengupayakan beberapa rencana kerja dan masih berlangsung," kata Meidawati, Sabtu (3/8).
Sayangnya Meidawati enggan merinci lebih jauh mengenai kinerja lifting perseroan. Namun, Ia memastikan PHE akan melakukan sejumlah upaya demi mencapai target produksi. "Kita akan menambah pelaksanaan workover," kata Meidawati.
Data SKK Migas mencatat, lifting PHE OSES tercatat sebesar 27.841 bopd atau 87% dari target APBN 2019 sebesar 32.000 bopd. Sementara itu lifting minyak PHE ONWJ sebesar 28.405 bopd atau 86% dari target sebesar 33.090 bopd.
Baca Juga: Simak pertimbangan ekonom proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,1% di kuartal II
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto beberapa waktu lalu mengungkapkan, kinerja PHE ONWJ kemungkinan besar akan terganggu pada semester dua. "Untuk PHE ONWJ memang di semester II akan lebih terganggu akibat kasus kebocoran gas dan tumpahan minyak di Sumur YYA-1," sebut Dwi beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News