Reporter: Gloria Haraito, Petrus Dabu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akhirnya merilis hasil prakualifikasi tender Pelabuhan Petikemas Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta, kemarin (25/8). Berdasarkan hasil prakualifikasi tersebut, ada lima peserta tender yang lolos. "Dari tujuh peserta, dua yang gagal," ujar Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemhub, Kemal Heryandri kepada KONTAN, Kamis.
Kelima peserta yang lolos adalah konsorsium PT Salam Pacific Indonesia Lines, Cosco Shipping Co Ltd, PT Brilliant Permata Negara, PT Hutchison Ports Indonesia, dan Cosco Shipping Co Ltd; konsorsium Port Singapore Authority International Ltd; PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II; Pelindo I dan International Container Terminal Services Inc asal Filipina; serta konsorsium PT Nusantara Infrastructure Tbk, Mitsui & Co Ltd, PT 4848 Global System, Evergreen Group.
Sementara dua konsorsium yang tidak lolos ialah Pelindo IV dan konsorsium Maersk Lines, PT Pelayaran Bintang Putih, dan APM Terminals Pacific Ltd.
Selanjutnya, peserta yang lolos prakualifikasi akan mengikuti tender yang bakal digelar 7-8 September nanti. Barulah setelah itu pemenang tender akan disandingkan dengan Pelindo II selaku pemegang hak menawarkan kembali atas penawar terbaik (right to match).
Sejumlah peserta tender yang lolos prakualifikasi pun semakin mantap melangkah ke tahap selanjutnya. Bernardus Djonoputro, Direktur Nusantara optimistis bisa memenangkan tender ini. "Kami sudah dapat komitmen pinjaman bank Rp 6,6 triliun, kalau digabung dengan komitmen pinjaman yang diperoleh Mitsui, mencapai Rp 11 triliun," tutur Bernardus.
Mengingat proses tender masih panjang, Bernardus pun berharap pemerintah mempertimbangkan kembali soal kompensasi right to match kepada Pelindo II. "Pemerintah sebaiknya menyerahkan proyek komersial dengan margin bagus kepada swasta. Sementara pemerintah dan BUMN fokus saja pada infrastruktur yang tujuan utamanya menjamin public service obligation," lanjut Bernardus.
Garibaldi Thohir, Dirut Brilliant pun kembali meminta pemerintah memastikan tender Kalibaru berlangsung adil dan transparan. "Kami berharap pemerintah menjamin setiap peserta tender memiliki peluang yang sama untuk memenangkan tender," ujar Garibaldi.
Di sisi lain, Pelindo II merasa proses tender ini bertele-tele. Menurut Hambar Wiyadi, Kepala Humas Pelindo II, sebagai pemrakarsa proyek Kalibaru, Pelindo II siap ditunjuk pemerintah sebagai operator Kalibaru. Sebab, saat ini kapasitas Tanjung Priok diprediksi melebihi kapasitas, yakni 5 juta twenty foot equivalent units (TEUs). "Sebetulnya pembangunan sekarang telat. Makanya tunjuk saja Pelindo II agar pembangunan segera dilaksanakan," tutur Hambar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News