kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lion Air akan terbangkan 67.457 jamaah haji dari 20 embarkasi


Minggu, 07 Juli 2019 / 07:41 WIB
Lion Air akan terbangkan 67.457 jamaah haji dari 20 embarkasi


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lion Air memulai penerbangan haji 2019 yang akan melayani 67.457 jamaah. Operasional ini dilaksanakan melalui kerjasama charter oleh salah satu perusahaan internasional. Pelaksanaan layanan haji ditandai pelepasan kru dan penerbangan Airbus 330-300 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK). Pesawat lepas landas pukul 11.19 WIB dan tiba di Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (JED) pukul 16.21 waktu setempat.

Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air menjelaskan Lion Air telah mempersiapkan 288 sumber daya manusia profesional, terdiri 65 pilot, 153 awak kabin, 57 teknisi serta 13 petugas pengatur kegiatan operasional darat. Lion Air menggunakan basis operasional (home base) di Madinah (MED) dan Jeddah (JED), untuk masa operasional berkisar 2,5 bulan, terhitung 10 Juli 2019 hingga 5 September 2019.

"Pada penerbangan haji tahun ini, Lion Air melayani kota asal pemberangkatan (embarkasi) dari beberapa negara di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa dengan kota tujuan penurunan (debarkasi) di Bandar Udara Internasional Raja Khalid, Riyadh (RUH); Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah (MED); serta Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (JED)," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (6/7).

Maskapai ini melayani embarkasi tujuan Mekkah dan Madinah seperti Abuja – Bandar Udara Internasional Nnamdi Azikiwe, Federal Capital Territory of Nigeria, Afrika Barat (ABV) Algiers – Bandar Udara Internasional Houari Boumediene, Republik Algeria, Afrika Utara (ALG), Almaty – Bandar Udara Internasional Almaty, Nur-Sultan, Republik Kazakhstan (ALA), Banjul – Bandar Udara Internasional Yundum, Republik Gambia, Afrika Barat (BJL), Biskhek – Bandar Udara Internasional Manas, Kyrgyzstan, Asia Tengah (FRU).

Constantine – Bandar Udara Internasional Mohamed Boudiaf, Republik Algeria, Afrika Utara (CZL), Dakar – Bandar Udara Internasional Blaise Diagne, Diass, Republik Senegal, Afrika Barat (DSS), Kuwait – Bandar Udara Internasional Kuwait, Teluk Persia, Timur Tengah (KWI), Lagos – Bandar Udara Internasional Murtala Muhammed, Ikeja, Federal Capital Territory of Nigeria, Afrika Barat (LOS).

Lome – Bandar Udara Internasional Gnassingbé Eyadéma, Republik Togo, Afrika Barat (LFW), Muscat – Bandar Udara Internasonal Muscat, Oman, Arab (MCT), Osh – Bandar Udara Internasional Osh, Kyrgyzstan, Asia Tengah (OSS), Sarajevo – Bandar Udara Internasional Sarajevo, Republik Bosnia dan Herzegovina, semenanjung Balkan di Eropa bagian tenggara (SJJ),Sokoto – Bandar Udara Internasional Sadiq Abubakar III, Federal Capital Territory of Nigeria, Afrika Barat (SKO) dan Ta’if – Bandar Udara Internasional Ta’if, Makkah Al Mukarramah Rd, Taif Saudi Arabia.

Selain itu juga ada enam embarkasi tujuan Riyadh yakni Abha – Bandar Udara Regional Abha, 'Asir, Arab Saudi (AHB), Amman – Bandar Udara Internasional Queen Alia, Zizya, Yordania (AMM), Dammam - Bandar Udara Internasional Raja Fahd, Dammam, Arab Saudi (DMM), Jizan - Bandar Udara Regional Jizan atau Bandar Udara Raja Abdullah Bin Abdulaziz, Jizan, Arab Saudi (GIZ), Sharm el-Sheikh – Bandar Udara Internasional Sharm el-Sheikh, Sharm el-Sheikh, Mesir (SSH) danTa’if – Bandar Udara Internasional Ta’if, Makkah Al Mukarramah Rd, Taif Saudi Arabia (TIF).

Lion Air akan mengoperasikan tiga Airbus 330-300 (440 kursi), dua Airbus 330-900NEO (436 kursi) dan dua Boeing 737-900ER (215 kursi). 

Sebagai informasi, Airbus 330-900NEO sebagai armada terbaru akan tiba dalam waktu dekat. Airbus 330-900NEO Lion Air dinilai mampu melayani non-stop berbagai rute yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 15 jam, sehingga sangat ideal untuk penerbangan ibadah (umrah dan haji). "Lion Air memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional dimana pesawat tersebut akan dioperasikan," lanjutnya. 

Dalam penyelenggaraan haji 2019, Lion Air menargetkan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance/ OTP) rata-rata 85% dari total 389 frekuensi terbang pergi pulang (PP). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×