kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Lion Group kaji operasional di Pondok Cabe


Jumat, 19 Februari 2016 / 16:10 WIB
Lion Group kaji operasional di Pondok Cabe


Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto

Tangerang. Lion Group masih mengkaji kemungkinan pengoperasian maskapainya yakni Lion Air, Batik Air dan Wings Air di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan Banten setelah Kementerian Perhubungan menyatakan bisa dioperasikan secara komersil.

Direktur Utama Lion Group Edward Sirait usai penandatanganan kerja sama pengamanan penerbangan dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Jumat (19/2) mengatakan akan mengkaji terlebih dahulu terkait sisi udara dan darat.

"Kami menunggu dari Kementerian Perhubungan bandara ini seperti apa konsepnya karena dulu ini bandara punya PT Pertamina," katanya.

Edward mengatakan perubahan status bandara yang menjadi bandara umum juga perlu mempertimbangkan penyesuaian jenis pesawat apa yang diperbolehkan, ukuran terminal yang tentunya harus lebih luas untuk menampung lebih banyak penumpang.

"Kami juga harus riset dulu, terminalnya bagaimana, marketnya seperti apa, kapasitas rutenya, kalau memang ada peluang kita siap tidak ada masalah," katanya.

Direktur Operasi Lion Group Daniel Putut mengatakan juga akan mengkaji terkait infrastruktur dan akses.

"Banyak pertimbangan yang harus dikaji, akses ke sana seperti apa juga kesiapan infrastrukturnya," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan, pengoperasian Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, akan disatukan dengan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Suprasetyo menilai, pengoperasian Bandara Pondok Cabe akan sulit apabila berdiri sendiri.

Dia mengatakan, operator untuk Bandara Pondok Cabe sama dengan Bandara Halim Perdanakusuma, yakni PT Angkasa Pura II.

"AP II yang kontrol, dua bandara dijadikan satu sebagai pengelola bandara," katanya.

Suprasetyo mengatakan, pihaknya akan membicarakan juga kepada Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)/Airnav Indonesia terkait pengaturan navigasi penerbangannya.

Insturksi penyatuan pengoperasian Bandara Pondok Cabe dengan Bandara Halim Perdanakusuma merupakan prasayarat yang harus dipenuhi PT Pelita Air Service, anak perusahaan PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia Tbk dalam mengomersialkan bandara tersebut.

Kementerian Perhubungan mengeluarkan keputusan tersebut pada Rabu (10/2/2016) malam.

Tujuannya, menghindari persinggungan ruang udara dengan Bandara Halim Perdanakusuma.

Pengoperasian bandara tersebut ditargetkan pada bulan Maret 2016, dan rencananya melayani delapan rute, meliputi ke Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Semarang, Palembang, Tanjung Karang, Ketapang, Yogyakarta, Cilacap, dan Cepu.

Bandara Pondok Cabe memiliki panjang landasan pacu 1.984 meter dengan lebar 45 meter.

(Juwita Trisna Rahayu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×