kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Lion Metal bidik pertumbuhan 5% tahun ini


Senin, 24 Juni 2019 / 16:00 WIB
Lion Metal bidik pertumbuhan 5% tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ditengah ketidakpastian ekonomi dan politik, PT Lion Metal Works Tbk (LION) tak muluk-muluk menetapkan target bisnis tahun ini. Apalagi sepanjang kuartal-I 2019 kinerja perusahaan melemah.

Mengulik laporan keuangannya, penjualan sepanjang kuartal-I 2019 tercatat senilai Rp 89,95 miliar atau turun 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 104,9 miliar. Beban pokok penjualan juga menurun 13% year on year (yoy) menjadi Rp 58,8 miliar di kuartal-I 2019.

Manajemen mengungkapkan kondisi transisi pemerintahan saat ini menyebabkan banyak proyek yang tertunda. "Kalau melihat pasar saat ini kami perkirakan kenaikan sekitar 5% dibandingkan tahun kemarin," ujar Cheng Yong Kim, Direktur Utama LION saat paparan publik perseroan berlangsung, Senin (24/6).

Sebelumnya perusahaan memang mengincar kontrak dari proyek-proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti proyek oil refinery Pertamina dan petrokimia. Sementara banyak proyek tersebut yang belum jalan sepenuhnya.

"Ada sekitar delapan proyek oil dan petrokimia tersebut, baru sebagian yang jalan dan tanahnya luas, kami harapkan dapat ikut serta dalam proyek ini," ujar Cheng. Sayangnya, perusahaan penyedia peralatan kantor dan material bangunan metal ini enggan merinci nilai kontrak yang diincarnya.

Selain proyek oil dan petrokimia, LION juga mengincar proyek PLN terkait penyediaan tower listrik sutet di daerah seperti Kalimantan dan Sumatera. Untuk sementara ini perusahaan kebanyakan menangani kontrak penyediaan kebutuhan jalan tol, sebagai bagian dari proyek infrastruktur pemerintah, LION ambil bagian dari pengadaan beberwpa kebutuhan seperti tiang lampu jalan.

Kedepannya, perusahaan juga mewaspadai jika terjadi fluktuasi kurs, khususnya depresiasi nilai tukar Rupiah dimana hal tersebut mempengaruhi harga bahan baku dan bahan pendukung lainnya. Untuk itu perusahaan terus melakukan upaya efisiensi agar dapat menumbuhkan keuntungannya.

Sekadar informasi, laba kotor LION terpengaruh penurunan revenue, tercatat di triwulan pertama tahun ini gross profit hanya Rp 31,15 miliar atau melemah 16% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 37,5 miliar.

Setelah dikurangi pos beban lainnya perseroan memperoleh laba bersih senilai Rp 2,49 miliar di tiga bulan pertama tahun ini, anjlok hingga 66% dibandingkan kuartal-I 2018 yang masih mencatatkan nilai Rp 7,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×