Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Metal Works Tbk bakal melakukan efisiensi besar-besaran tahun ini. Langkah ini dilakukan supaya penurunan penjualan bersih sepanjang tahun lalu tidak terulang lagi.
Supaya efisiensi dan produktivitas terjaga, salah satu upaya emiten berkode saham LION di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini adalah membeli mesin-mesin produksi baru. Untuk mendatangkan mesin tersebut, LION menyiapkan belaja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 6 miliar hingga Rp 8 miliar.
Dana tersebut bersumber dari kas internal perusahaan. “Kami masih memiliki laba, jadi masih dari internal,” ujar Cheng Yong Kim, Direktur Utama Lion Metal Works dalam paparan publik, Selasa (26/6).
Sampai semester I-2018 LION sudah merealisasikan pembelian mesin baru berupa laser cutting. Untuk pembelian mesin tersebut, perusahaan ini telah mengeluarkan dana sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan kebutuhan mesin yang lain akan segera direalisasikan di sisa tahun ini sesuai dengan kebutuhan.
PT Lion Metal Works Tbk sebenarnya mulai melakukan peremajaan mesin produksi sejak tahun lalu. Tahun 2017, LION berinvestasi tidak kalah mahal dengan tahun ini yakni sebesar Rp 9 miliar. Dana tersebut untuk pembelian mesin. Di antaranya automoatic coil cut to lenght line untuk memotong plat coil.
Pembelian mesin tersebut karena selama ini proses pemotongan dilakukan ke pihak lain. Padahal setiap tahun LION dapat memotong produk hingga sebanyak 20.000 ton. "Sehingga diharapkan investasi tersebut dapat menghemat biaya pemotongan,” jelas Cheng.
Mengutip laporan keuangan kuartal I-2018, penjualan LION tercatat mulai positif. Di tiga bulan pertama tahun ini, penjualan yang ditorehkan perusahaan ini tumbuh 17,83% menjadi Rp 104,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas, ditambah strategi lain yang mendongkrak penjualan, tahun ini LION menargetkan dapat mencetak pendapatan sebesar Rp 390 miliar.
Di dalam negeri, LION mengincar beberapa proyek, antara lain dari PT Pertamina. Salah satunya kerjasama antara perusahaan plat merah itu dengan perusahaan Rusia terkait petrokimia dan oil refinery bernilai US$ 15,4 juta.
Diversifikasi pasar juga tidak luput dari bidikan LION. Perusahaan ini akan menggenjot pasar penjualan ekspor. Selama ini, beberapa negara yang telah menjadi tujuan penjualan di luar negeri adalah Timur Tengah, Timor Leste, dan Jepang. “Sampai saat ini ekspor baru berkontribusi 5%,” ujar Cheng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News