Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Memasuki kuartal dua 2009, Lippo Group semakin tancap gas. Salah satu pengembang terbesar di Indonesia ini tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan superblock The Saint Moritz Penthouses and Residences pada 2011 mendatang.
Sebagai bukti keseriusan, tiang pancang di superblock seluas 12 hektare itu bakal segera dimulai Maret mendatang. Rencananya, pembangunan tiang pancang itu dikerjakan oleh kontraktor Indopora. “Saat ini, mereka sedang sibuk mempersiapkan beberapa tiang panncang di 2.000 titik,” tukas Direktur Saint Moritz, Budhi Gozali, akhir pekan lalu di Jakarta.
Pengerjaan tiang pancang ini nantinya untuk membangun mal dan tiga menara apartemen. Sedangkan fasilitas lainnya seperti convention center, office building, Rumah Sakit Siloam, wedding chapel dan Sekolah Pelita Harapan, baru akan digarap mulai 2011 mendatang. “Jadi kami perkirakan, pada 2015 kawasan superblock sudah benar-benar selesai dibangun,” tandasnya.
Nah, terkait masalah tersebut, pihak Lippo sudah gencar melakukan pemasaran. Sejauh ini, Lippo sudah berhasil menjual sekitar 80% dari 492 unit yang ditawarkan. “Kami optimis mampu menjual habis unit yang tersisa pada tahun ini,” jelasnya.
Harga unit yang ditawarkan berkisar Rp 1 miliar sampai Rp 4 miliar. Kebanyakan pembelinya adalah dari kalangan premium di Jakarta. Malah ada juga kalangan premium yang berasal dari kota lain seperti Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Lampung dan Palembang. “Kebanyakan mereka membeli unit disini karena Saint Moritz memiliki gengsi yang cukup besar,” ujarnya.
Untuk menggaet para konsumen baru, Lippo Group membangun show unit yang mewah. Di dalamnya akan disediakan berbagai macam fasilitas mulai dari restoran hingga kafe. “Sudah begitu, para konsumen yang datang langsung dilayani oleh staff marketing yang handal,” ujarnya berpromosi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News