Reporter: Kendra Bagaskara | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus memperkuat perannya dalam sektor logistik nasional. Hingga Oktober 2025, KAI mencatat volume angkutan barang mencapai 57.556.900 ton, meningkat 0,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 57.161.592 ton.
Peningkatan ini menegaskan konsistensi KAI dalam menyediakan layanan angkutan massal berbasis rel yang efisien, aman dan ramah lingkungan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa Mei 2025 menjadi periode dengan capaian tertinggi, yakni mencapai 6,11 juta ton.
“Kenaikan volume ini mencerminkan kepercayaan pelaku industri terhadap layanan logistik KAI yang semakin andal, tepat waktu, dan kompetitif. Kami terus berinovasi untuk menjadikan rel sebagai tulang punggung logistik nasional,” ujar Anne.
Dari total volume angkutan tersebut, batu bara menjadi kontributor terbesar dengan 47,77 juta ton atau sekitar 83% dari keseluruhan. Selain batu bara, KAI juga melayani pengangkutan berbagai komoditas strategis seperti semen dan klinker, petikemas, BBM, produk perkebunan, pupuk, hingga barang ritel. Komoditas-komoditas ini berperan penting dalam menjaga rantai pasok industri dan konsumsi nasional.
Baca Juga: KAI Angkut 27,73 Juta Ton Barang hingga Mei 2025, Siap Sambut Zero ODOL
Anne menambahkan, layanan logistik batu bara KAI berperan langsung dalam mendukung program swasembada energi nasional, yang menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Angkutan batu bara KAI memastikan pasokan energi ke pembangkit listrik dan industri tetap terjaga. Ini selaras dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi dan mempercepat kemandirian ekonomi nasional,” jelasnya.
Selain itu, KAI juga mendukung kebijakan pemerintah untuk menghapus truk ODOL (Over Dimension Over Loading) pada tahun 2026. KAI menyediakan jaringan logistik berbasis rel dengan kapasitas besar, mampu mengangkut barang dalam volume tinggi secara aman, efisien, dan berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat menekan biaya logistik nasional sekaligus meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Baca Juga: KAI Datangkan 54 Lokomotif Baru dari AS, Siap Perkuat Logistik Nasional hingga 2029
Sejalan dengan arah pembangunan hijau, sejak Februari 2025, KAI telah menggunakan Biosolar B40 pada seluruh lokomotif dan genset sebagai bagian dari transisi energi hijau dan dekarbonisasi transportasi nasional. Langkah ini menjadi wujud dukungan terhadap target Net Zero Emission 2060 dan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Setiap ton barang yang diangkut melalui rel bukan hanya efisiensi logistik, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pengurangan emisi karbon dan peningkatan keselamatan transportasi. KAI akan terus memperluas kapasitas angkutan, mempercepat digitalisasi layanan, dan memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri agar rantai pasok nasional semakin tangguh dan berdaya saing,” tutup Anne.
Baca Juga: Jaga Rantai Pasok Lancar, KAI Logistik Kelola 7,7 Juta Ton Barang hingga April 2025
Selanjutnya: Data Ekonomi Domestik Bakal Setir IHSG, Cek Rekomendasi Saham Pilihan Analis
Menarik Dibaca: Glico Kolaborasi dengan Hololive Indonesia, Padukan Dunia Nyata dan Virtual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













