kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Logistik serap 24%-27% biaya produksi industri


Senin, 12 Mei 2014 / 13:38 WIB
Logistik serap 24%-27% biaya produksi industri
ILUSTRASI. Serial The Recruit, dibintangi Noah Centineo, berhasil masuk dalam jajaran top series Netflix hari ini (19/12) setelah tayang akhir pekan kemarin.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asosiasi logistik dan forwarder Indonesia (ALFI) mencatat, biaya logistik setara dengan 24%-27% beban produksi industri Indonesia.

M Akbar Djohan, Sekretaris Jenderal ALFI mengatakan, bahwa biaya logistik di Indonesia kalah jauh dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

"Di negara-negara lain biaya logistik masih di bawah satu digit," ujar Akbar pada Senin (12/5).

Biaya logistik yang besar tersebut turut membengkakkan beban produksi industri. Hal ini bisa memperlambat daya saing industri Indonesia dalam hadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan.

Ia mengatakan, pihaknya mengusulkan reformasi logistik untuk meningkatkan industri logistik. Reformasi logistik memiliki lima pilar, yang meliputi harmonisasi dan sinergi regulasi.

Yang kedua adalah percepatan dan penguatan di sektor fiskal. Yang ketiga penguatan infrastruktrur. Yang keempat adalah penguatan sumber daya manusia. Terakhir adalah peningkatan kapasitas pelaku dan pengurus asosiasi.

Sementara itu menurut hitungan ALFI, market size industri logistik dalam dua tahun terakhir adalah sekitar Rp 1.400 triliun. Sedangkan tahun ini bertumbuh menjadi Rp 1.700 triliun.

"Pertumbuhan ini ditopang dengan pertumbuhan ekonomi dan pangsa retail Indonesia," ujar Akbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×