kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Disarankan Keluarkan Izin Impor


Kamis, 06 Januari 2022 / 21:59 WIB
Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Disarankan Keluarkan Izin Impor
ILUSTRASI. Pedagang menata telur ayam yang di jual di Pasar Rumput, Jakarta, Senin (27/12/2021).


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa komoditas pangan impor perlu menjadi perhatian di tahun 2022, terutama karena beberapa komoditas pangan seperti bawang putih, gula, daging sapi, dan kedelai rentan berkurang pasokannya, sehingga menyebabkan lonjakan harga.

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengungkapkan, pemerintah harus segera mengeluarkan izin apabila komoditas impor seperti bawang putih, gula, daging sapi, dan kedelai mulai mengkhawatirkan dan tidak mencukupi.

“Pangan yang ditanyakan itu semua impor, baik sebagian besar maupun sebagian kecil. Nah, kalau dari neraca pangan stok yang ada tidak cukup dan amat mengkhawatirkan ya harus segera dikeluarkan izin impor. Impor itu butuh waktu,” katanya.

Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian terutama karena situasi pandemi dapat membuat impor menjadi penuh ketidakpastian. Negara-negara eskportir juga sangat memungkinkan untuk membuat kebijakan tiba-tiba, seperti lockdown.

Baca Juga: Pengamat Usul Alokasi Khusus Untuk Stabilisasi Harga Minyak Goreng

“Situasi pandemi membuat impor penuh ketidakpastian. Negara eksportir bisa membuat kebijakan tiba-tiba, yang misalnya melakukan lockdown, tapi juga ada masalah dalam distribusi,” kata Khudori kepada Kontan, Kamis (6/1).

Ia juga menambahkan, hal tersebut dapat menyebabkan kedatangan komoditas itu menjadi tidak pasti, dan menurutnya ini perlu menjadi hitungan pemerintah, agar tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga.

“Mestinya ini sudah dihitung cermat supaya tidak sampai terjadi kelangkaan yang berujung pada kenaikan harga,” katanya

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa kurang dari empat bulan lagi, akan ada puasa Ramadhan. Di mana momen itu kebutuhan akan pangan meningkat. “Ingat, awal Mei kita ada Idul fitri. Itu waktu yang tidak lama lagi,” pungkas Khudori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×